Tokyo (ANTARA News) - Indonesianis dari Jepang Profesor Takashi Shiraishi memperediksikan pelaksanaan pemilu presiden di Indonesia pada 8 Juli mendatang akan berjalan lancar dan peluang presiden Susilo Bambang Yudhoyhono (SBY) lebih besar untuk tetap menjadi presiden.

Demikian pandangan yang dikemukakan vice president dan juga pakar politik dan pemerintahan Asia dari National Graduate Institute for Policy Studies (GRIPS) kepada ANTARA di Tokyo, Jumat.

"Banyak orang Jepang meyakini Presiden Susilo Bambang Yudhoyono akan menang," kata penulis buku "Indonesia: Government and Politics" itu.

Menurut Shiraishi, Presiden SBY telah memunculkan diri sebagai pemimpin baru Indonesia dan segera akan melanjutkan kepemimpinannya yang akan banyak ditopang oleh kalangan teknokrat yang dipimpin oleh Budhiono dan Sri Mulyani.

"Komposisi saat ini sudah cukup," kata penulis sejumah buku mengenai Indonesia itu. Dia menilai, Indonesia kini sudah mengarah lebih stabil dan kembali bertumbuh setelah sekian lama mengalami krisis dari tahun 1998.

"Baik SBY dan Budiono terlihat memiliki tekad yang baik untuk memajukan Indonesia," katanya.

Menyinggung soal demokrasi di Indonesia, lulusan Tokyo University itu mengatakan rakyat Indonesia mulai menikmati praktik dari demokrasi yang kian tersebar di seluruh lapisan masyarakat dan kini menunjukkan kondisi yang dinamis.

"Anda juga seharusnya berbangga dengan demokrasi yang kian terdesentralisasi. Anda juga telah memiliki seorang presiden yang teruji untuk melanjutkan sistem dan menjadi presiden pada lima tahun mendatang," kata peraih doktor politik dari Cornell University, AS itu.

Menyinggung soal debat para kandidat yang dinilai `terlalu sopan", Shiraishi tidak mempersoalkannya. Bagi penulis buku "An Age in Motion, Popular Radicalism in Java 1912 - 1026" (1990) yang terpenting adalah meluasnya praktek demokrasi.

Shiraishi juga dkenal sebagai penulis buku-buku mengenai Indonesia, mulai dari "Sukarno and Suharto", "Network Power: Japan and Asia" (1997), hingga `The Rise of the Middle Classes in Southeast Asia" (2008).

Pandangan pebisnis

Pandangan sedikit berbeda datang dari Ketua Asosiasi Bisnis Indonesia Jepang wilayah Kansai (di antaranya Osaka, Kyoto, Kobe) Hajime Kinoshita. Menurut praktisi bisnis itu, tidak seluruh pebisnis di seantero Jepang tahu situasi pemilu Indonesia, apalagi dengan para kandidat presidennya.

Yang terpenting bagi pebisnis Jepang, katanya, adalah terselenggaranya pemilu yang baik dan segera ditetapkannya presiden yang sah bagi Indonesia.

"Kami mementingkan terpilihnya segera seorang presiden, dan tidak berlama-lama. Bagi pebisnis terbentuknya kabinet yang sah hasil pemilu merupakan pertanda bagi kepastian bisnis," kata mantan pimpinan Panasonic di Indonesia itu.(*)

Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009