Pontianak (ANTARA) - Camat Sintang Siti Musrikah mengungkapkan pasien positif COVID-19 yang pulang ke rumah siap untuk dijemput kembali ke RSUD Ade M Djoen Sintang dengan ada televisi di ruang perawatan.

"Dia hanya minta dipasangkan TV di ruangan dan tadi malam waktu mencet bel tidak ada yang datang dan minta diisolasi di rumah saja," kata Siti Musrikah saat dihubungi di Sintang, Kalbar, Kamis.

Menindaklanjuti keinginan itu, ia kemudian berdiskusi dengan keluarga si pasien serta berkunjung ke rumah sakit untuk menemui dokter terkait mengenai apa saja yang dilakukan selama perawatan pasien positif COVID-19.

Ia melanjutkan, setelah berkomunikasi langsung dengan dokter spesialis paru di RSUD Ade M Djoen Sintang, si pasien juga mendengar apa yang disampaikan. "Sudah dijelaskan, boleh saja isolasi di rumah tetapi akan sulit, karena harus mengamankan area di sekitar kediaman pasien," ujar dia.

Baca juga: Pemkab Sintang gelar operasi pasar di perbatasan dengan Malaysia

Baca juga: Bupati Sintang minta KPU tunda pelaksanaan Pilkada serentak


Sementara, kata dia, selama ini di kawasan tempat pasien tinggal, sudah dilakukan karantina wilayah. "Kami beri pemahaman, kasihan juga tetangganya. Dan kalau di rumah sakit juga menjadi lebih terkontrol," kata Siti Musrikah.

Ia mengakui fasilitas di lokasi karantina masih perlu sedikit pembenahan. "Itu bangunan baru, dan belum difungsikan sebelumnya. Karena ada pasien dalam pengawasan, makanya baru digunakan," ungkap dia.

Terkait dengan tidak adanya perawat yang datang saat pasien tersebut memencet bel khusus perawat, setelah ditelusuri ternyata hanya ada tiga petugas. "Dan ada empat PDP yang ruangannya berjauhan. Nah, saat dia memencet bel perawat, mungkin lagi penanganan yang lain," kata Siti Musrikah.

Ia pun meminta pasien untuk tidak berpikir diri sendiri saja karena banyak yang perlu dipertimbangkan. "Ini bukan soal bicara berani mati atau tidak, tetapi kita upayakan supaya sehat, dan semoga dibalik ini ada kebaikan," ujar Siti Musrikah.

Ia sudah berkoordinasi dengan pihak rumah sakit agar secepatnya memasang televisi di ruangan isolasi. "Kalau sudah, kita akan hubungi pasien dan keluarganya, dan akan dijemput petugas menggunakan alat pelindung diri yang lengkap," kata Siti.

Baca juga: Dinyatakan negatif, PDP dirawat di RSUD Sintang dipulangkan ke rumah

Baca juga: Seorang mahasiswi Kapuas Hulu suspect COVID-19 dirawat di Sintang



Ditanggung pemerintah

Terkait dengan pasien positif lainnya, ia juga telah berkomunikasi ke pihak keluarga. "Pokoknya, jangan pikirkan yang di rumah. Semua kebutuhan akan ditanggung pemerintah," katanya menegaskan.

Keluarga dari pasien lain yang bekerja sebagai cleaning service di RSUD Ade M Djoen Sintang, juga telah mengikuti rapid test. "Dua anak, ibu dan bibi pasien, sudah rapid test," ujar dia.

Sebelumnya beredar kabar di sosial media, seorang pasien terkonfirmasi COVID-19, anak dari PDP meninggal dunia asal Kelurahan Menyumbung Tengah, Kecamatan Sintang, kabur dari ruang isolasi RSUD Ade M Djoen Sintang, Kamis.

Kabarnya, pasien tersebut kabur pukul 04.30 WIB dengan berjalan kaki dari RSUD Ade M Djoen menuju rumahnya di Menyumbung.

Dari video yang beredar, pasien COVID-19 tersebut meninggalkan Rumah Sakit Rujukan Ade M Djoen Sintang dengan membawa koper.

Pasien mengenakan kaos dan celana panjang. Kabar ini dibenarkan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sintang, Harysinto Linoh.

Sebaran pasien positif COVID-19 di Provinsi Kalimantan Barat semakin meluas hampir di 14 kabupaten dan kota seiring penambahan kasus baru per Rabu (29/4).

Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Provinsi Kalbar, ada dua daerah yang semula nol kasus kini sudah ada pasien positif COVID-19.

Dua daerah tersebut yakni Kabupaten Sintang dan Landak.

Bupati Sintang, Jarot Winarno mengatakan seorang perempuan (27) yang merupakan petugas kebersihan (cleaning service) di ruang isolasi khusus RSUD Ade M Djoen Sintang terkonfirmasi positif COVID-19.

Perempuan tersebut berasal dari satu kecamatan di Sintang dan ikut merawat pasien positif COVID-19 PDP 02 dari Sanggau.

Perempuan ini merupakan satu dari dua warga Sintang yang terkonfirmasi positif COVID-19 berdasarkan uji swab tenggorokan yang dilakukan di Rumah Sakit Universitas Tanjung Pura.

Konfirmasi positif kedua, seorang pria (30) warga Kelurahan Menyumbung Tengah, Kecamatan Sintang, punya riwayat kontak erat dengan PDP 04 yang telah meninggal dunia pada 19 Maret.*
 

Pewarta: Tantra/Teguh
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020