Di tengah pandemi COVID-19 ekspor Sumbar tetap tinggi
Padang, (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Barat mencatat ekspor provinsi itu pada Maret 2019 mencapai 140,12 juta dolar Amerika Serikat (AS) atau naik sebesar 7,98 persen dibandingkan Februari 2020 yang mencapai 130,41 juta dolar AS.

"Di tengah pandemi COVID-19 ekspor Sumbar tetap tinggi, golongan barang paling banyak diekspor pada Maret 2020 adalah lemak hewan/nabati sebesar 116,55 dolar AS dan golongan karet dan barang dari karet 10,52 juta dolar AS," kata Kepala BPS Sumbar Pitono di Padang, Senin.

Menurut dia negara tujuan ekspor nonmigas terbesar pada Maret 2020 adalah India sebesar 43,73 juta dolar AS, Amerika Serikat 21,30 juta dolar AS dan Bangladesh 18,36 juta dolar AS.

Selama periode Januari hingga Maret 2020 ekspor ke India memberikan peranan sebesar 28,41 persen dan Amerika Serikat 21,30 persen terhadap total ekspor Sumbar.

Sementara nilai impor Sumatera Barat pada Maret 2020 mencapai 21,38 juta dolar AS atau turun 8,84 persen dibandingkan Februari 2020 yang mencapai 21,58 juta dolar AS.

Golongan barang impor terbesar Maret 2020 adalah bahan bakar mineral sebesar 17,84 juta dolar AS, dan golongan keramik 1,09 juta dolar AS.

Pada sisi lain di tengah kondisi wabah COVID-19, kinerja IPC Teluk Bayur sepanjang periode triwulan I 2020 relatif stabil.

General Manager IPC Teluk Bayur Wardoyo menyampaikan dilihat dari capaian kinerja arus kunjungan kapal terealisasi sebesar 2,87 juta GT (Gross Tonage) atau 4,31 persen di atas realisasi triwulan I tahun 2019.

Sementara untuk realisasi trafik bongkar muat peti kemas tercatat sebesar 19.899 TEUs atau 1,30 persen di atas realisasi periode triwulan I 2019.

Sedangkan untuk trafik bongkar muat non peti kemas terealisasi sebesar 963.396 ton atau 7,37 persen di bawah realisasi triwulan I 2019, diakibatkan menurunnya kegiatan bongkar muat komoditas curah kering diantaranya bungkil karena menurunnya permintaan dengan tujuan Selandia Baru dan komoditi gipsum dari Oman yang disebabkan menurunnya permintaan dari PT Semen Padang.

Untuk trafik penumpang terealisasi sebesar 25.182 orang atau 1,95 persen di bawah realisasi periode yang sama di triwulan I 2019. Hal ini disebabkan karena menurunnya jumlah penumpang yang menggunakan layanan kapal penyeberangan Mentawai Fast khususnya untuk wisatawan yang berlibur ke Kepulauan Mentawai melalui Pelabuhan Muara Padang pasca adanya wabah COVID-19.

"Di tengah situasi wabah pandemi COVID-19 kami terus berupaya memberikan pelayanan prima dan menjamin berjalannya kegiatan ekspor berbagai komoditas unggulan Sumatera Barat, termasuk menjaga kelancaran pasokan logistik dengan tetap memberikan pelayanan operasional pelabuhan selama 24 jam dalam sepekan," ujarnya.

Baca juga: Sumbar ekspor 58,9 ton manggis pada awal Oktober 2019
Baca juga: Ekspor Sumbar terus meningkat dalam empat bulan terakhir


 

Pewarta: Ikhwan Wahyudi
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2020