Jakarta (ANTARA) - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dan Nations Industry Development Organization (UNIDO-PBB) menyelenggarakan pelatihan budidaya ikan tingkatkan pemahaman standar kualitas serta sertifikasi.

"Pemahaman akan pentingnya standar kualitas serta sertifikasi dalam proses budidaya ikan akan menjadi hal yang esensial pada masa mendatang," ujar Direktur Jenderal Perikanan Budidaya, Slamet Soebjakto dalam keterangan resmi yang diterima, Senin.

Ia menambahkan peranan sertifikasi dalam berbudidaya ikan sebagai proteksi agar tidak banyak produk dari luar negeri yang masuk ke Indonesia.

Selain itu, lanjut dia, dengan produk yang tersertifikasi pelaku usaha juga dapat memperoleh pasar yang lebih luas hingga ke luar negeri.

Baca juga: KKP dorong program rehabilitasi terumbu karang

"Pasar luar negeri masih terbuka sangat luas, namun persyaratan yang dibutuhkan juga cukup ketat. Pada tahun yang lalu, ada cukup banyak audit yang dilakukan oleh institusi keamanan pangan luar negeri seperti USA, Uni Eropa, Australia yang datang ke Indonesia. Di situlah sertifikasi memberikan andil dalam mempermudah untuk meyakinkan konsumen terhadap keamanan pangan produk perikanan Indonesia," papar Slamet.

KKP, lanjut dia, akan terus berusaha untuk mewujudkan sistem sertifikasi Indonesian Good Aquaculture Practices (IndoGAP) yang menyatukan seluruh sertifikasi yakni Cara Budidaya Ikan yang Baik (CBIB), Cara Pembenihan Ikan yang Baik (CPIB) dan Cara Pembuatan Pakan Ikan yang Baik (CPPIB).

Pelatihan yang dilakukan secara online itu dinilai cukup efektif di tengah pandemi COVID-19, karena sosialisasi program maupun pembinaan dapat menjangkau lebih banyak pembina di seluruh Indonesia.

"Apresiasi tinggi kami berikan kepada UNIDO dan para pakar perikanan yang bersedia membagi ilmu untuk meningkatkan pemahaman implementasi CBIB peserta pelatihan ini," ucap Slamet.

Baca juga: Penanganan awak kapal pencuri ikan jadi tantangan di tengah COVID-19

UNIDO, lanjut dia, memiliki peran penting untuk turut serta mengawal keberterimaan IndoGAP di pasar internasional karena masih terbatasnya keberterimaan CPIB dan CBIB di luar negeri.

Sementara itu, Praktisi Keamanan Pangan dari UNIDO, Novia Priyana menyatakan bahwa UNIDO siap mendukung program IndoGAP bersama KKP, maka itu pentingnya perencanaan program pembinaan terhadap pelaku usaha budidaya.

Ia menjelaskan bahwa untuk sementara ini program pelatihan berfokus pada komoditas rumput laut, udang, lele, patin dan bandeng, namun tidak menutup kemungkinan di masa yang akan datang akan membuka jaringan baru untuk komoditas yang lain.

“Kunci dari kesuksesan program ini yaitu adanya perencanaan yang matang dan memiliki target yang jelas. Beberapa elemen lain yang turut berkontribusi antara lain SDM yang cukup dan kompeten, metode pembinaan yang tepat, dukungan anggaran, pemutakhiran materi dan data," katanya.

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2020