Surabaya (ANTARA) - Wakil Gubernur Jatim Emil Elestianto Dardak mengapresiasi Badan Pusat Statistik (BPS) Jatim atas capaiannya menuju Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM).

"BPS Jatim memiliki komitmen sangat tinggi memberikan pelayanan optimal kepada masyarakat, utamanya dalam menyediakan data informasi," ujarnya saat menghadiri Pencanangan Pembangunan Zona Integritas Menuju WBBM di Kantor BPS Jatim di Surabaya, Selasa.

Menurut dia, dalam penyediaan data informasi, peran BPS sangat menentukan dan menjadi rujukan Pemprov Jatim dalam menentukan maupun menetapkan kebijakan yang akan diambil.

Baca juga: 18.009 pekerja di Jatim terdampak ekonomi COVID-19

Pada masa pandemi COVID-19 saat ini, kata dia, Pemprov Jatim terus menggandeng BPS Jatim untuk mendata masyarakat yang berhak menerima bantuan sosial agar tidak terjadi tumpang tindih.

"Bantuan yang akan diberikan kepada masyarakat diharapkan bisa tepat sasaran dan tidak terjadi tumpang tindih," ucapnya.

Orang nomor dua di Pemprov Jatim tersebut mengatakan data yang disajikan BPS sangat objektif, detail dan ilmiah, sehingga bisa mengombinasikan sebelum menentukan kebijakan agar tepat sasaran kepada masyarakat.

Terlebih selama ini Pemprov Jatim selalu menggunakan data BPS untuk melihat pertumbuhan ekonomi provinsi, kabupaten/kota, serta angka kemiskinan.

"Data-data yang dihasilkan oleh BPS juga digunakan sebagai dasar untuk pembuatan kebijakan, seperti kebijakan di bidang kemiskinan, bidang ekonomi dan lain-lainnya," kata mantan Bupati Trenggalek tersebut.

Baca juga: Dampak COVID-19, kunjungan wisman ke Jatim turun 33,9 persen

Baca juga: Penurunan harga komoditas pangan picu deflasi Jatim 0,12 persen


Emil Dardak berharap WBBM yang dicanangkan BPS Jatim dapat menempatkan proses layanan publik kepada semua elemen dalam melayani masyarakat.

Sementara itu, Kepala BPS Jatim Dadang Hardiwan mengatakan pelaksanaan reformasi birokrasi di BPS sudah berjalan lebih dari 10 tahun.

Lembaga yang dipimpinnya, lanjut dia, sudah mempunyai nilai inti dari setiap individu organisasi untuk senantiasa menjunjung tinggi nilai profesional, integritas dan amanah (PIA).

Dalam menuju WBBM, BPS Jatim telah banyak melalui tahapan perubahan, mulai dari tata kelola, akuntabilitas hingga proses layanan publik, termasuk memperkuat layanan publik melalui focus group discusion (FGD).

"Kami juga membuat layanan aplikasi di berbagai website, statistik terpadu, termasuk layanan aplikasi yang bisa diunduh melalui android. Lalu survei terhadap kepuasan layanan dan inovasi," tuturnya.

Baca juga: Wabah virus corona sudah berpengaruh pada inflasi di Jatim

Pewarta: Fiqih Arfani
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2020