Palu (ANTARA) - Sekitar 20 Anak Buah Kapal (ABK) KM GGM yang hilang kontak di perairan Tinombo, Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah atau perairan Teluk Tomini ditemukan selamat.

Kepala Kantor SAR Pencarian dan Pertolongan Palu Basrano, di Palu, Selasa, mengatakan kapal nelayan KM GGM saat melakukan kegiatan tangkap mengalami mati mesin di tengah laut.

Akibat cuaca buruk, KM GGM semakin bergeser ke luar hingga akhirnya hilang kontak. Beruntung dalam peristiwa itu tidak ada korban jiwa, seluruh ABK dinyatakan selamat dan dalam kondisi sehat.

Baca juga: Basarnas kerahkan tim SAR cari kapal nelayan hilang di Parigi Moutong

"Dari laporan yang kami terima, kapal penangkap ikan ini berhasil di temukan crew KM Lintas Bahari pada Selasa (20/5) dini hari sekitar Pukul 01.00 WITA di Perairan Teluk Tomini," ungkap Basrano.

Dia memaparkan sekitar Pukul 08.00 WITA KM GGM berhasil sandar di pelabuhan Tinombo berkat bantuan KM Lintas Timur yang sejak Senin (19/5) petang bergerak melakukan pencarian.

Kapal berukuran 25 meter yang dinakhodai Marno melakukan kegiatan menangkap ikan sejak dua hari lalu. Dilaporkan kapal tersebut mengalami mati mesin hingga hilang kontak.

Pada operasi SAR itu, Basarnas mengerahkan tim SAR gabungan yang terdiri dari empat orang personel dari Pos SAR Parigi, dua personel TNI-AL , tiga personel Polairud dan dua personel Polairud Polres Parigi Moutong, termasuk tujuh orang potensi SAR lainnya.

Baca juga: Nelayan Pacitan hilang diterjang ombak besar pascagempa

Baca juga: Tim SAR temukan jenazah seorang nelayan hilang di perairan Bintan


Tim dilengkapi satu unit Rubber Boat atau perahu karet termasuk satu kendaraan angkut personel dan alat pendukung operasi SAR lainnya.

"Pada pukul 05.30 WITA tim melakukan persiapan operasi SAR dan rencananya menggunakan satu unit kapal milik nelayan setempat, namun pada pukul 05.40 WITA tim menerima informasi bahwa KM GGM telah di evakuasi menuju ke darat," paparnya.

Dengan ditemukannya KM GGM, operasi SAR dinyatakan telah selesai dan unsur SAR gabungan yang terlibat dikembalikan ke kesatuan masing-masing.

Pewarta: Muhammad Arshandi/Moh Ridwan
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2020