Jakarta (ANTARA) - Kepala Korps Lalu Lintas Polri Irjen Pol Istiono mengatakan hingga H+2 Idul Fitri 1441 Hijriah atau Rabu (27/5), sudah 9.000 kendaraan yang akan masuk ke Jakarta diputar balik oleh petugas.

Informasi tersebut dari laporan 146 pos penyekatan Operasi Ketupat 2020 dari Jatim hingga Lampung.

"Pantauan dua hari arus balik ini, sudah 9.000 kendaraan kami putar balik dari 146 pos penyekatan dari Jatim hingga Lampung," ujar Irjen Istiono melalui siaran pers, di Jakarta, Kamis.

Kakorlantas memantau langsung situasi arus lalu lintas mulai dari Jakarta hingga Pejagan, Brebes, Jawa Tengah dan melihat langsung kondisi jalan tol sepi dari kendaraan pribadi serta tidak ada antrean di tiap pos penyekatan.

Baca juga: 116 pos penyekatan disiapkan cegah pemudik kembali ke Jakarta
Baca juga: Normal baru, Ketua MPR ingatkan kasus COVID-19 masih terus naik
Baca juga: Kemenhub siapkan aturan transportasi jalan hadapi normal baru


"Dari Jakarta sampai Pejagan, kondisi jalur A dan B terpantau sepi, di titik KM 47 dan KM 70 sampai Pejagan tidak ada antrean kendaraan, termasuk saya monitor di Kalikangkung juga tidak ada antrean," kata Istiono.

Kakorlantas mengapresiasi peran masyarakat yang mematuhi aturan dan tidak melakukan perjalanan kembali ke Jakarta usai Idul Fitri demi memutus rantai penyebaran COVID-19.

"Jalan sepi dari Jakarta hingga Pejagan ini merupakan tanda kesadaran masyarakat sudah tinggi dan penyebaran COVID-19 pun akan semakin melambat," ujarnya.

Pihaknya mengapresiasi ketatnya pemeriksaan di pos penyekatan yang ditunjukkan dengan sikap petugas yang tidak memberikan izin kepada kendaraan yang akan masuk ke Jakarta tanpa memiliki Surat Izin Keluar Masuk (SIKM) yang dikeluarkan Pemerintah Daerah DKI Jakarta.

"Pengecekan SIKM itu sudah menjadi standar pengecekan di setiap pos penyekatan, petugas juga sudah baik dengan menggunakan APD memeriksa kendaraan dan memeriksa suhu tubuh penumpang," kata jenderal bintang dua ini.

Kakorlantas berharap masyarakat juga dapat berperan dalam memutus rantai penyebaran COVID-19, dengan bersama-sama saling memberikan kontribusi karena penularan COVID-19 ini bisa terjadi di mana saja sehingga langkah pencegahan harus dilakukan oleh semua pihak.

"Begitu juga yang dilakukan oleh kepolisian dengan mendirikan pos penyekatan juga sebagai upaya memutus rantai penyebaran COVID-19. Mudah-mudahan apa yang kita lakukan ini adalah betul-betul mendapat ridho dari Yang Maha Kuasa. Semoga pandemi ini segera berakhir," harap mantan Kapolda Babel ini.

Baca juga: Kinerja baik Operasi Ketupat, Kapolri apresiasi jajaran Lalu Lintas
Baca juga: Kakorlantas apresiasi masyarakat tak mudik dan tak takbir keliling

Pewarta: Anita Permata Dewi
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2020