Belitung,Babel (ANTARA) -



Personel Bintara Pembina Desa Kodim 0414 Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, memotivasi petani untuk menanam singkong sebagai wujud ketahanan pangan di tengah pandemi virus corona baru atau COVID-19.

"Penanaman singkong ini bertujuan memberikan solusi di masa pandemi COVID-19 kepada warga agar dapat menambah penghasilan," kata Dandim 0414 Belitung Letkol (Inf) Indra Padang melalui Babinsa Koramil 414-04 Membalong Serda Sucipto di Membalong, Belitung, Sabtu.

Baca juga: Bulog Kabupaten Belitung datangkan 20 ton gula pasir

Ia mengatakan, luas areal penanaman singkong di lokasi tersebut mencapai dua hektare dengan mengajak masyarakat memanfaatkan lahan tidur untuk dijadikan lahan produktif dengan menanam singkong.

"Untuk mendapatkan hasil atau produksi maksimal dalam penanaman singkong, harus diperhatikan dalam penyiapan lahan, pemilihan bibit yang baik, jarak tanam, penyiangan rumput hingga pemupukan dengan waktu yang tepat," ujarnya.

Baca juga: TNI sediakan beras gratis lewat ATM Pertanian "Sikomandan"

Selain itu petani juga harus memperhatikan masa pemeliharaan dengan menggemburkan tanah dan penyemprotan rumput dengan tidak terlambat sehingga pertumbuhan singkong tidak terhambat.

Menurut dia, jika proses penanaman singkong ini dilakukan dengan baik mulai dari pengolahan lahan, pemilihan bibit, cara tanam, penyemprotan rumput hingga pemupukan dilakukan dengan tepat guna, maka dalam waktu enam sampai tuju bulan telah memasuki musim panen.

"Panen singkong dapat mencapai hingga 30 ton dalam satu hektare. Inilah yang akan menjadi sumber penghasilan baru bagi masyarakat Desa Membalong," katanya.

Baca juga: Kunjungi Kodim Depok, Mentan pastikan bantuan lewat ATM Beras berjalan

Sementara itu, salah seorang petani Yusuf berkeinginan untuk mengganti tanaman lada di kebunnya menjadi tanaman singkong setelah melihat prospek lahan yang telah ditanami singkong.

"Pengerjaannya mudah, tidak ribet, dan hasil panennya sangat menjanjikan untuk petani. Tetapi pada awal penanaman kita harus menjaganya dari gangguan babi hutan atau biasa di sebut gadok," ujarnya.

Pewarta: Kasmono
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2020