Tangible maupun intangible assets yang dihasilkan oleh industri kreatif tentunya memiliki nilai ekonomis dan mungkin bankable
Jakarta (ANTARA) - Peruri berkolaborasi dengan Bank BRI dan para pegiat industri kreatif dalam upaya pengamanan dan otentifikasi metadata pada alternatif solusi pendanaan.

“Peruri bangga dapat membantu banyak perusahaan dalam hal menjamin keaslian dan otentikasi dokumen. Adapun produk digital signature yang kami miliki marak digunakan dan sangat dirasakaan manfaatnya oleh perusahaan-perusahaan dalam menjalankan usahanya saat pandemi ini,” kata Direktur Utama Peruri Dwina Septiani Wijaya dalam informasi tertulis yang diterima Antara di Jakarta, Sabtu.

Dwina menambahkan pada masa bekerja dari rumah keamanan dan jaminan keaslian dokumen menjadi prioritas dalam menjalani usaha.

Baca juga: Peruri targetkan pendapatan bisnis digital security Rp370 miliar

Sementara itu Staf Khusus Bidang Kebijakan Digital dan SDM Kementerian Komunikasi dan Informatika RI (Kominfo), Dedi Permadi yang membacakan pesan Menkominfo menyampaikan dukungan dan apresiasi sinergi BUMN dalam bentuk kegiatan konferensi virtual saat pandemi melanda dunia.

“Demi menjaga keberlangsungan dunia usaha saat berdiam dan bekerja dari rumah di masa pandemi, pemerintah melalui Kominfo memastikan jaringan internet yang bisa diandalkan senantiasa hadir untuk masyarakat," kata Dedi.

Direktur Bisnis Mikro Bank BRI Supari menambahkan andemi yang hanya bisa dilewati dengan berjaga jarak menjadikan manusia teralienasi dan terisolasi.

“Industri kreatif mengajarkan kepada kita bahwa hanya mereka yang berinovasi dari rumahlah yang bisa bertahan di masa pandemi ini," katanya. Kreativitas, lanjut dia,  menjadi kata kunci untuk bisa bertahan dan keluar dari krisis.

Baca juga: Peruri lanjutkan transformasi produk jasa berbasis digital 2020

"Kolaborasi antara pihak perbankan dan industri kreatif bukan saja dapat mengusahakan terus begeraknya roda ekonomi, tapi juga dapat memberikan solusi emosi di masa pandemi ini,” jelas Supari.

Ia juga  menepis keraguan para pelaku industri kreatif terkait kemungkinan untuk mendapatkan pendanaan dari sektor perbankan. “Tangible maupun intangible assets yang dihasilkan oleh industri kreatif tentunya memiliki nilai ekonomis dan mungkin bankable,” kata Supari.

Sebanyak 765 pelaku industri kreatif dari berbagai sektor usaha berpartisipasi dalam kegiatan zoominar dengan tema Industri Kreatif dan Alternatif Solusi Pendanaan. Para peserta akan mendapatkan sertifikat digital yang diterbitkan oleh Peruri sebagai penyelenggara sertifikasi elektronik (PSrE).

Baca juga: Erick Thohir ganti Direktur Keuangan Peruri

 

Pewarta: Afut Syafril Nursyirwan
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2020