Kami telah siapkan izin operasional giling dan mobilisasi aktivitas tenaga kerja dalam pemenuhan pangan di tengah pandemi COVID-19
Jakarta (ANTARA) - Holding Perkebunan Nusantara optimistis menargetkan 1 juta ton produksi gula selama musim giling tebu tahun ini yang dilaksanakan oleh anak perusahaan yakni PT Perkebunan Nusantara (PTPN) gula.

Direktur Utama Holding Perkebunan Nusantara Muhammad Abdul Ghani menjelaskan pelaksanaan giling tebu tersebut dilaksanakan sesuai jadwal guna mendukung program pemenuhan bahan pokok gula sekaligus menjaga stabilitas harga di masyarakat yang saat ini melebihi Harga Eceran Tertinggi (HET) akibat persediaan stok gula yang kian menipis di tengah kondisi pandemi COVID-19.

"Kami telah siapkan izin operasional giling dan mobilisasi aktivitas tenaga kerja dalam pemenuhan pangan di tengah pandemi COVID-19. Melindungi karyawan dan petani merupakan langkah yang dilakukan Grup PTPN dalam menghadapi the new normal karena keselamatan karyawan menjadi prioritas utama dalam keberlangsungan bisnis perseroan," kata Abdul Ghani dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu.

Holding yang menaungi pabrik gula (PG) di Grup PTPN secara bertahap telah memulai giling pada 30 Mei 2020 di PG Gempolkrep, Mojokerto, Jawa Timur, kemudian dilanjutkan ke PG yang lain sesuai perencanaan dan strategi giling.

Ghani menjelaskan total areal tanaman tebu milik PTPN (PTPN IX, X, XI, XII, XIV, II,VII) maupun milik petani tahun ini sekitar 168.000 hektare dan diproyeksikan mampu menghasilkan tebu untuk digiling mencapai 12,2 juta ton.

Target pencapaian produksi gula 1 juta ton dengan tingkat rendemen pada kisaran 8 persen, bersumber dari bahan baku tebu di Jawa dengan 84 persennya berasal dari petani tebu rakyat.

Dengan demikian, PTPN Grup diharapkan dapat bersinergi dan mendukung setiap wilayah pabrik gula untuk meningkatkan pelayanan dan memastikan penggilingan seluruh tebu petani binaan.

Menurut Ghani, untuk mencapai target produksi gula tersebut perseroan telah menyiapkan peralatan pabrik dengan maintenance dan investasi peralatan, analisa pendahuluan sampel tebu dan persiapan TMA (tebang, muat dan angkut) untuk menjamin keandalan dan efisiensi giling.

Pada kondisi normal baru, giling tebu tahun ini berbeda dengan tahun sebelumnya. Untuk itu, kegiatan operasional dijalankan dengan protokol kesehatan yang ketat yakni dengan memberlakukan jaga jarak aman physical distancing, cek suhu tubuh, wajib masker dan cuci tangan guna melindungi keselamatan karyawan pabrik gula dan kalangan petani. Semaksimal mungkin, perseroan tetap menjaga jarak aman dengan menghindari bergerombol dan menerapkan protokol kesehatan.

Dalam pelaksanaan tebang, muat, angkut (TMA), PTPN mengutamakan tenaga asli daerah. Apabila pabrik gula mendatangkan tenaga kerja dari luar daerah, pekerja harus membawa surat keterangan sehat bebas COVID-19 (nonreaktif) dan harus dipastikan surat sehat tersebut asli serta pekerja dari luar daerah harus tinggal di asrama/barak yang disediakan.

Baca juga: Produksi gula PTPN X sudah 50 persen dari target
Baca juga: Kementerian BUMN dorong PTPN genjot produksi gula berkalitas
Baca juga: Restrukturisasi, Holding Perkebunan rampingkan jumlah direksi 13 PTPN

 

Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2020