kini dirawat di ruang isolasi Klinik ODP di Islamic Center
Sampit (ANTARA) - Kasus positif COVID-19 di Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah bertambah menjadi 25 setelah lima orang dalam satu keluarga terkonfirmasi positif terjangkit virus mematikan tersebut.

"Hasil swab yang keluar, dari enam reaktif hasil rapid test di Pasar Samuda, ada lima orang yang positif COVID-19 dan itu satu keluarga. Satu orang lagi masih menunggu hasil swab," kata Bupati Kotawaringin Timur (Kotim) Supian Hadi di Sampit, Kamis.

Berdasarkan penelusuran, penularan terhadap satu keluarga ini dimasukkan dalam klaster Bogor. Mereka diduga tertular dari anggota keluarga mereka yang ada riwayat perjalanan ke Bogor dan tertular COVID-19.

Kelima anggota keluarga dikategorikan sebagai orang tanpa gejala karena tidak menunjukkan gejala sakit serius padahal mereka terpapar COVID-19. "Satu keluarga ini kini dirawat di ruang isolasi Klinik ODP di Islamic Center," katanya.

Baca juga: Kotawaringin Timur rapid test penumpang dan ABK di Pelabuhan Sampit
Baca juga: Pekerja pembangunan menara SUTET di Kotim positif COVID-19


Saat ini Gugus Tugas melacak riwayat lima pasien positif di Samuda Kecamatan Mentaya Hilir Selatan yang dinyatakan positif COVID-19 untuk menelusuri siapa saja yang diduga sempat kontrak erat dengan keluarga ini. Ini penting untuk deteksi dini dan pencegahan penularan COVID-19 kepada orang lain.

Pada Selasa (2/6) lalu, Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Provinsi Kalimantan Tengah dan Kabupaten Kotawaringin Timur melaksanakan rapid test massal di Pusat Perbelanjaan Mentaya dan Pasar Umar Hasyim Samuda.

Pemeriksaan di Pusat Perbelanjaan Mentaya menunjukkan dari 226 warga yang diambil spesimen darahnya, hasil rapid test negatif atau nonreaktif. Sementara itu rapid test di Pasar Umar Hasyim Samuda yang diikuti 200 orang, menunjukkan enam hasil reaktif.

Hasil ini kemudian ditindaklanjuti dengan pemeriksaan swab dan ternyata lima orang dinyatakan positif. Gugus Tugas juga masih menunggu hasil pemeriksaan swab menindaklanjuti hasil rapid test tahap pertama di Pusat Perbelanjaan Mentaya dengan tiga reaktif, Pasar Subuh dengan dua reaktif dan Pasar Keramat dengan dua hasil reaktif.

Baca juga: Personel Polres Kotim dilatih pemulasaran jenazah COVID-19
Baca juga: Lima pasien COVID-19 di Kotawaringin Timur dinyatakan sembuh


Supian menegaskan, Kotawaringin Timur masih rawan penularan COVID-19. Total sudah ada 25 kasus positif COVID-19, terdiri dari delapan dirawat, 15 sembuh dan dua meninggal dunia. Selain itu ada 26 warga yang masuk kategori orang dalam pemantauan (ODP).

Tempat berkumpulnya orang banyak wajib menerapkan protokol pencegahan COVID-19. Setiap pasar harus disiapkan tempat cuci tangan agar pedagang dan pembeli bisa mencuci tangan saat masuk dan setelah berbelanja.

"Wajib menggunakan masker. Saya minta untuk waspada terhadap siapapun yang datang dari zona merah. Seperti di PPM, dua reaktif berasal perjalanan dari Banjarmasin. Sampai saat ini di daerah kita ini kasus reaktif selalu berasal dari luar daerah," ujar Supian.

Supian Hadi menambahkan, saat ini sedang digodok Peraturan Bupati yang mewajibkan penggunaan masker di tempat keramaian seperti pasar. Meski Kotawaringin Timur belum memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar maupun normal baru namun langkah yang diterapkan sudah mengarah pada kategori tersebut.

Tujuan pengetatan penerapan protokol kesehatan pencegahan COVID-19 ini agar aktivitas dan roda perekonomian masyarakat bisa kembali berjalan lancar meski harus selalu waspada terhadap penularan COVID-19.

Baca juga: PSBB Palangka Raya didorong gubernur Kalteng untuk dilanjutkan
Baca juga: Tujuh pekerja sawit di Lamandau Kalteng terkonfirmasi positif COVID-19
Baca juga: Pemeriksaan di perbatasan Kalteng-Kalsel diperketat cegah COVID-19


 

Pewarta: Kasriadi/Norjani
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2020