Potensi kerja sama ekonomi dengan Ethiopia sangat besar karena jumlah penduduk Ethiopia 112 juta jiwa, terbesar kedua di Afrika setelah Nigeria
Jakarta (ANTARA) - KBRI Addis Ababa menjelaskan berbagai peluang bisnis dan tantangan di Ethiopia dan Afrika, dalam seminar daring (webinar) yang diselenggarakan bersama Universitas Islam Balitar (Unisba) Blitar.

Webinar dengan topik “Peluang dan Tantangan Bisnis di Ethiopia, Djibouti dan Uni Afrika” diadakan pada Kamis (4/6), dan diikuti mahasiswa, dosen, pimpinan Unisba Blitar serta beberapa perguruan tinggi lain di Indonesia.

“Potensi kerja sama ekonomi dengan Ethiopia sangat besar karena jumlah penduduk Ethiopia 112 juta jiwa, terbesar kedua di Afrika setelah Nigeria. Selain itu harga listrik dan biaya tenaga kerja murah. Sementara itu pemerintah memberikan berbagai fasilitas bagi perusahaan-perusahaan asing yang berinvestasi di Ethiopia,” kata Duta Besar RI untuk Ethiopia, Djibouti, dan Uni Afrika Al Busyra Basnur dalam keterangan tertulisnya, Jumat.

Namun, kemajuan dan peluang kerja sama ekonomi dengan Ethiopia belum banyak diketahui masyarakat Indonesia, termasuk pelaku bisnis.

Selama sepuluh tahun, Ethiopia mengalami pertumbuhan ekonomi yang pesat. Tahun 2008 hingga 2018 pertumbuhan ekonomi Ethiopia rata-rata di atas 10 persen.

Banyak perusahaan asing saat ini mengadakan kerja sama ekonomi dan menanamkan investasi di Ethiopia, termasuk lima perusahaan Indonesia.

Perusahaan Indonesia tersebut terus berkembang pesat dan bahkan berencana melakukan ekspansi ke negara-negara tetangga Ethiopia.

Sementara Djibouti, walaupun jumlah penduduk kurang dari 1 juta jiwa, namun negara ini adalah gerbang perdagangan yang sangat penting bagi negara-negara di kawasan Afrika Timur karena memiliki pelabuhan yang besar dan modern.

Lebih lanjut, Dubes Al Busyra Basnur mendorong pengusaha Indonesia meningkatkan kerja sama ekonomi dengan Ethiopia dan negara-negara lain di Afrika, karena benua Afrika yang terdiri dari 55 negara memiliki potensi pasar yang sangat besar dengan 1,3 miliar penduduk.

“KBRI Addis Ababa tidak hanya mendorong kerja sama ekonomi oleh perusahaan-perusahaan besar di Indonesia dan Ethiopia, tetapi juga kerja sama ekonomi antargenerasi muda kedua negara,” ujar Pejabat Fungsi Ekonomi KBRI Addis Ababa Ravky Adi Permato.

“Contohnya pada Juni 2019 diselenggarakan 1st Indonesia-Ethiopia Young Entrepreneurs Forum di KBRI yang diikuti sekitar 200 orang,” Ravky melanjutkan.

Rektor Unisba Blitar Dr. Soebiantoro, M.Si, dalam sambutan pembukaan menyampaikan bahwa webinar tersebut sangat penting untuk membangkitkan semangat generasi muda Indonesia, terutama mahasiswa Unisba, guna mengembangkan semangat kewirausahaan dan kerjasama bisnis dengan negara-negara lain di dunia, terutama Ethiopia dan negara-negara Afrika lainnya.

Pewarta: Yashinta Difa Pramudyani
Editor: Fardah Assegaf
Copyright © ANTARA 2020