Jakarta (ANTARA) - Pelaksanaan Shalat Jumat perdana masa transisi PSBB di Masjid Umar Ibnu Abdul Aziz, RT 05/RW 012 Kelurahan Menteng Dalam, Jakarta Selatan, Jumat, disambut antusias masyarakat hingga jamaah mencapai jalanan dan kepanasan.

Kapasitas masjid terbatas karena pengurus masjid memberlakukan protokol kesehatan dengan membatasi jarak fisik jamaah di dalam masjid.

Setiap lantai masjid di pasang lakban sebagai tanda tempat jamaah shalat. Untuk mengantisipasi jumlah membludak, pengurus juga membersihkan jalan di luar masjid dan memasang tanda sebagai tempat shalat untuk jamaah.

Namun jumlah jamaah yang datang melebihi ekspektasi sehingga deretan jamaah yang melaksanakan Shalat Jumat dengan shaf memanjang hingga 100 meter.

"Di luar prediksi, saya mengira enggak terlalu banyak, tapi shaf di jalan di luar yang sholat dalam masjid lebih kurang 100 meter panjangnya," kata Ketua Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Masjid Umar Ibnu Abdul Aziz, Heru Setiawan Putra.

Baca juga: JK lega kembali Jumatan berjamaah di masjid
Baca juga: Jimly: Normal baru dimulai dari rumah ibadah


Menurut Heru, jamaah yang datang bukan hanya warga setempat tapi juga para pekerja yang ada di sekitar masjid seperti Kota Kasablaka (Kokas), gedung Wisma Staco dan hotel wyndham.

Demi mengakomodir jamaah yang datang, Heru tidak kebagian tempat shalat di dalam masjid, terpaksa ikut shalat di jalan selebar empat meter yang ada di luar masjid.

"Walau belum banyak kantor yang buka, sepertinya kaum muslimin sangat-sangat merindukan suasana ibadah sholat jumat walau di jalanan dan panas-panasan," kata Heru.
Pengurus Masjid Umar Ibnu Abdul Aziz, Menteng Dalam, Jakarta Selatan, melakukan pemeriksaan suhu tubuh kepada jamaah shalat, Jumat (5/6/2020) (ANTARA/HO-DKM Masjis Umar Ibnu Abdul Aziz)

Menurut Heru, sudah 12 kali jumatan masjid tidak menggelar Shalat Jumat sesuai anjuran dari pemerintah.

Kini masjid kembali membuka masjid untuk Shalat Jumat dengan memberlakukan protokol COVID-19 yang ketat.

Setiap jamaah yang datang diukur suhu tubuhnya, lalu diwajibkan memakai masker, membawa sajadah sendiri, menjaga jarak, dan tidak bersalaman.

Pengurus masjid juga menyediakan koran bekas untuk alasan sajadah bagi jamaah yang shalat di jalan.

"Kami bahkan menggunakan dua thermogun untuk mengukur suhu tubuh jamaah yang datang," kata Heru.

Baca juga: Jamaah Masjid KH Hasyim Asy'ari patuhi protokol kesehatan
Baca juga: Masjid At Tin gelar Jumatan berjamaah perdana selama COVID-19


Sebelum ibadah Shalat Jumat dimulai, pengurus masjid telah melakukan gotong royong membersihkan masjid hingga penyemprotan disinfektan di seluruh ruangan masjid hingga tempat wudhu.

Penyemprotan juga dilakukan di jalanan masjid yang jadi tempat jamaah shalat hari ini.Seluruh jamaah baik yang sudah berwudhu dan belum berwudhu diwajibkan untuk melakukan cuci tangan pakai sabun.

"Kami juga membagikan kantong plastik untuk tempat penyimpanan alas kaki para jamaah," kata Heru.

Pewarta: Laily Rahmawaty
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2020