Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pertanian telah menggelar pertemuan dengan Bupati Subang Ruhimat, dalam rangka audiensi pengembangan korporasi petani khususnya korporasi sapi potong di Kabupaten Subang, Jawa Barat.

Pertemuan tersebut menghasilkan dipilihnya Kabupaten Subang sebagai Major Project Korporasi Sapi Potong. Kabupaten Subang mempunyai korporasi peternak sapi potong Brahman Sejahtera yang memiliki sistem pengembangan kawasan peternakan terpadu yang mengintegrasikan subsistem hulu.

"Kami menilai Subang sudah mampu menjadi major project. Kami harap bisa melatih jiwa kewirausahaan para petani dan peternak," kata Kepala Bagian Perencanaan Wilayah, Biro Perencanaan Kementan, Hermanto melalui keterangan diterima di Jakarta, Minggu.

Korporasi Brahman Sejahtera ini sudah melakukan budi daya dan pasca panen (on farm), dengan pengolahan dan pemasaran, serta subsistem penunjangnya.

Korporasi Brahman Sejahtera sendiri terbentuk dari tiga sentra peternakan rakyat (SPR) Sapi Potong, yakni SPR Cinagarbogo, SPR Kasaliang dan SPR Sagalapanjang.

Sebagai unit usaha, Koperasi Brahman Sejahtera beroperasi di 66 desa di 16 kecamatan dengan jumlah anggota peternak sebanyak 1.834 orang yang tergabung dalam 117 kelompok.

Selain itu, usaha koperasi Brahman Sejahtera Subang terdiri dari usaha pakan hijauan, usaha pakan konsentrat yang telah menghasilkan 4 ton per hari, usaha budidaya pengembangbiakan sapi potong, usaha penggemukan sapi potong, usaha pengolahan daging, usaha pengolahan pupuk organik serta usaha jasa peternakan dan obat-obatan hewan.

"Dengan adanya korporasi ini juga kita bisa bangun modal bisnis petani dan peternak. Harapannya sekali lagi, untuk menumbuhkan jiwa-jiwa kewirausahaan yang ada dalam tiap-tiap individu," kata Hermanto.

Sementara itu, Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Peternakan, Fini Murfiani mengatakan bahwa dalam pengembangannya, Koperasi Brahman Sejahtera juga didampingi oleh PT Bank Rakyat Indonesia sebagai PIC Core bisnis, yang berperan dalam pembinaan kewirausahaan.

Ia mengatakan dengan adanya sinergi dan kolaborasi antar pihak, pengembangan korporasi peternakan bisa menjadi langkah startegis meningkatkan nilai produk dalam negeri.

"Dengan adanya sinergi dan kolaborasi antarpihak terkait maka pengembangan korporasi peternakan ini benar-benar menjadi langkah strategis peningkatan nilai tambah bagi produk-produk dalam negeri kita," kata Fini.

Sementara itu, Bupati Subang Ruhimat mengapresiasi bahwa wilayahnya terpilih sebagai Major Project Korporasi Sapi Potong. Ia mengakui bahwa sektor pertanian dan peternakan menjadi faktor penentu bagi bangsa Indonesia dalam melewati berbagai dinamika akibat dampak dari COVID--19.

Oleh karenanya, ia menilai ini adalah momentum yang tepat untuk Subang dapat lebih memaksimalkan potensi sumber daya alam dan sumber daya manusia yang dimiliki

"Mari bersama kita lakukan major project korporasi sapi potong sebagai sebuah bentuk tanggung jawab yang kiranya dapat dilaksanakan dengan sebaik mungkin," kata Ruhimat.
 

Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2020