Saat ini kami masih mengkonsolidasikan data pertumbuhan okupansi pergudangan di pelabuhan
Jakarta (ANTARA) - PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) atau IPC menyasar potensi pasar pergudangan (warehouse) menyusul masih turunnya arus (throughput) peti kemas.

Direktur Utama IPC Arif Suhartono dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa, mengatakan pihaknya melihat adanya potensi pertumbuhan di masa normal baru.

Misalnya saja, di tengah turunnya arus kapal, terjadi kenaikan volume penggunaan pergudangan di sejumlah pelabuhan, termasuk di Pelabuhan Tanjung Priok.

"Saat ini kami masih mengkonsolidasikan data pertumbuhan okupansi pergudangan di pelabuhan, sebagai bagian dari bahan kajian untuk tinjau ulang target perseroan tahun 2020," kata Arif.

Sepanjang periode Januari hingga Mei 2020, arus peti kemas sebesar 2,8 juta TEUs, turun 10,4 persen jika dibandingkan periode yang sama tahun 2019. Meski penurunan tersebut diklaim tidak setajam angka penurunan impor secara nasional.

"Kami bersyukur karena dampak pandemi tidak menurunkan aktivitas dan produktivitas Pelabuhan sedalam beberapa sektor lainnya seperti minyak dan gas, transportasi dan pariwisata," imbuhnya.

Mengutip data Badan Pusat Statistik (BPS), ekspor nasional pada bulan Mei 2020 tercatat 10,53 miliar dolar AS. Angka ini turun 28,3 persen dibandingkan Mei 2019.

Sementara nilai impor turun 42,2 persen dibandingkan Mei tahun lalu. Nilai impor bulan Mei 2020 sebesar 8,44 miliar dolar AS.

Menurut Arif, melambatnya aktivitas ekspor dan impor juga terjadi di hampir semua negara. China yang sempat menggeliat pada bulan April, kembali terkoreksi pada Mei kemarin.

Selain dipengaruhi pandemi COVID-19, angka bulan Juni ini juga merupakan imbas dari melambatnya aktivitas ekspor-impor, seminggu menjelang dan setelah Hari Raya Idul Fitri.

Meski demikian, Arif masih optimistis situasi ini berangsur membaik dalam bulan-bulan mendatang. Setidaknya, arus peti kemas akan meningkat pasca Lebaran, sebagaimana siklus tahun-tahun sebelumnya.

"Penurunan hasil saat Hari Raya hampir terjadi setiap tahun. Kami berharap pada Juni ini terjadi rebound (peningkatan kembali) arus peti kemas, walaupun dampak pandemi masih akan terasa," pungkas Arif.

Baca juga: IPC catat arus peti kemas di Tanjug Priok turun 5,13 persen
Baca juga: Pelindo II catat arus peti kemas turun 4,8 persen hingga April 2020


 

Pewarta: Ade irma Junida
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2020