Jakarta (ANTARA) - Didi Chuxing yang saat ini sedang naik daun di China, menargetkan untuk dapat mengoperasikan lebih dari 1 juta mobil self-driving melalui platformnya pada tahun 2030.

"Saat ini, Didi sedang mengembangkan teknologi mengemudi otonom dan berencana untuk menyebarkan apa yang disebut robotaxis di daerah-daerah di mana ada kekurangan pasokan mobil," Chief Operating Officer dari unit mengemudi otonom perusahaan, Meng Xing yang diktuip dari Reuters, Rabu.

Perusahaan tersebut pada bulan lalu, telah menyelesaikan putaran penggalangan dana lebih dari 500 juta dolar AS untuk unit mengemudi otonom yang dipimpin oleh SoftBank Group's Vision Fund 2.

Tahun lalu, Didi mengatakan akan mulai menggunakan kendaraan otonom untuk menjemput penumpang di Beijing, Shanghai dan Shenzhen pada tahun ini sebelum memperluas skema di luar China pada 2021.

Pembuat mobil dan perusahaan teknologi di China, berinvestasi miliaran dolar pada industri penggerak otonom untuk bersaing dengan perusahaan seperti Tesla Inc, Alphabet Inc Waymo dan Uber Technologies.

Sementara beberapa orang dalam industri mengatakan, akan membutuhkan waktu bagi publik untuk mempercayai kendaraan otonom sepenuhnya. Meng mengatakan bahwa Didi, yang mengembangkan mobil otonom dengan BAIC Group China, mengharapkan kendaraan otonom akan diproduksi massal pada tahun 2025.

WeRide, perusahaan baru yang berbasis di kota Guangzhou, mengoperasikan armada lebih dari 40 robotaxis plus 60 mobil uji lebih lanjut. Perusahaan yang barus berusia tiga tahun ini didukung oleh Nissan, Renault dan Mitsubishi.

Baidu Inc mulai menawarkan layanan robotaxi di kota Changsha selatan Cina tahun ini.



Baca juga: GM Cruise akan luncurkan Robotaxi akhir tahun ini

Baca juga: Intel akuisisi Moovit untuk pengembangan "robotaxi"


 
Pewarta:
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2020