Jakarta (ANTARA) - Korban longsor di empat kecamatan di Kabupaten Bogor yang ​​​​​terjadi pada awal Januari lalu mendapatkan dana jaminan hidup (jadup) sebesar Rp3,7 miliar dari Kementerian Sosial.

"Jadup dibagikan sebesar Rp10 ribu per jiwa per hari selama satu bulan atau 30 hari," kata Direktur Perlindungan Sosial Perlindungan Korban Bencana Alam Kemensos RI Safii Nasution melalui keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Sabtu.

Dia menjelaskan sebanyak 4.188 KK atau 12.403 jiwa dari empat kecamatan, yaitu Kecamatan Nanggung, Cigudeg, Sukajaya dan Jasinga mendapatkan bantuan jaminan hidup.

Safii merincikan di Kecamatan Nanggung yang mendapatkan jadup sebanyak 933 KK atau 3.170 Jiwa. Kecamatan Cigudeg sebanyak 536 KK atau 2.051 jiwa, Sukajaya sebanyak 2.704 KK atau 7.106 jiwa dan Jasingan sebanyak 15 KK atau 76 jiwa.

Baca juga: Korban longsor Bogor baru ditemukan setelah enam jam

Baca juga: Banjir-longsor di Bogor puluhan rumah terendam dan tertimbun


Selain itu, Kemensos juga telah menyerahkan santunan kepada ahli waris korban meninggal dunia sebesar Rp240 juta rupiah kepada 16 orang ahli waris.

"Setelah dilakukan verifikasi kami temukan 16 orang ahli waris yang berhak menerima santunan dari pemerintah," kata Safii.

Pada masa tanggap darurat setelah bencana, Kementerian Sosial juga telah menyerahkan bantuan logistik tanggap darurat senilai Rp1,23 miliar dan bantuan sembako sebanyak 6.000 Paket senilai Rp1,2 miliar.

Bencana banjir dan tanah longsor di Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat, Januari 2020 yang lalu akibat hujan dengan intensitas tinggi sehingga menyebabkan 16 orang meninggal dunia dan ribuan jiwa mengungsi karena rumah mereka rusak.*

Baca juga: Bendung Katulampa normal

Baca juga: Wali Kota Bogor hadiri proses evakuasi makam terkena longsor

Pewarta: Desi Purnamawati
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020