Singapura (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berdiri berdampingan dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama dalam sesi foto bersama para pemimpin ekonomi negara-negara anggota Forum Kerja sama Ekonomi Asia Pasifik (APEC).

Menurut laman resmi APEC Singapura 2009, Minggu dini hari, kedua kepala negara itu tampak mengenakan busana APEC 2009 --busana peranakan-- berwarna sama yaitu biru tua.

Pada sesi foto itu Obama berdiri diapit oleh Presiden Yudhoyono dan Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong.

Sesi foto bersama --yang merupakan tradisi APEC-- itu dilakukan di salah satu simbol kebanggaan rakyat Singapura, Esplanade, Sabtu malam, seusai acara jamuan santap malam dan pertunjukan kebudayaan.

Sebelumnya Presiden Obama disebut-sebut akan melewatkan sesi jamuan santap malam itu karena terlambat tiba di Singapura untuk mengikuti rangkaian pertemuan puncak ke-17 APEC akibat insiden penembakan di pangkalan militer AS yang menewaskan sedikitnya 13 prajurit AS.

Oleh karena Presiden Obama mula-mula hanya akan mengikuti pertemuan informal sesi kedua APEC pada Minggu (15/11) maka pihak penyelenggara disebutkan akan memindahkan sesi foto resmi APEC pada Minggu dengan konsekuensi para pemimpin ekonomi APEC batal mengenakan busana khusus yang telah dipersiapkan oleh salah satu perancang ternama Singapura dan mengenakan pakaian resmi biasa yang berupa setelan jas.

Keputusan itu diambil karena dikhawatirkan tidak ada kesempatan bagi para kepala negara/pemerintahan itu untuk berganti pakaian mengingat padatnya jadwal acara.

Namun, dengan keputusan Presiden Obama untuk menghadiri jamuan santap malam maka para pemimpin ekonomi APEC tetap melakukan sesi foto bersama pada Sabtu malam dengan busana yang telah dipersiapkan oleh Singapura.

Wykidd Song --perancang busana yang telah berkiprah dalam dunia mode selama 16 tahun terakhir-- telah mempersiapkan busana yang disebutnya sebagai busana peranakan Singapura untuk sesi foto tersebut.

Menurut Song, busana itu merupakan cerminan masyarakat Singapura yang multi budaya. Masyarakat Singapura terdiri dari keturunan China, India, dan Melayu.

"Hal pertama yang ingin saya tangkap adalah cerminan Singapura ... saya juga mencoba menangkap kekhasan `Asia` dalam desain itu. Saya melihat kebudayaan Peranakan sebagai campuran dari berbagai macam budaya di Asia Tenggara, seperti yang terdapat di Singapura," kata Song dalam laman resmi APEC Singapura 2009.

Untuk busana pemimpin pemerintah/negara wanita --Presiden Filipina Gloria Macapagal Arroyo dan Presiden Chili Michelle Bachelet-- Song menggunakan banyak detil dari bordir dalam desainnya sekalipun model busana tetap semi formal dengan bagian depan dipotong menyamping.

Ia juga menggunakan sutra dan warna-warna cerah bagi para pemimpin negara/pemerintahan agar selaras dengan cuaca Singapura.

Warna-warna yang digunakan dalam busana itu akan selaras dengan warna resmi logo APEC Singapura yaitu hijau, biru dan merah.

Para pemimpin negara laki-laki akan mengenakan kemeja lengan panjang berwarna biru, merah atau hijau dengan model leher tegak, sedangkan para pemimpin negara yang wanita mengenakan busana merah.

Busana itu juga dilengkapi dengan asesoris manset terbuat dari batu mulia, topaz biru, merah rhodolite atau hijau peridot. Sedangkan untuk wanita disediakan bros yang terbuat dari batu mulia merah rhodolite.

Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong bertindak selaku tuan rumah dalam jamuan santap malam itu. Ia menyambut setiap tamunya di pintu masuk Esplanade dan berfoto bersama.

Pada Minggu malam, Presiden Yudhoyono juga dijadwalkan melakukan pertemuan dwipihak dengan Presiden Obama.(*)

Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009