Investor punya kesempatan untuk berinteraksi langsung dengan pemerintah dari 11 provinsi untuk membahas proyek investasi apa yang tersedia, serta pertanyaan apapun terkait investasi
Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Indonesia melalui Kedutaan Besar RI di Singapura meluncurkan laman pusat informasi dan konsultasi bagi para investor asing sehingga mereka dapat menghubungi langsung pemangku kepentingan terkait guna membahas rencana bisnis di tanah air.

Laman pusat informasi dan konsultasi bisnis investindonesia.sg diresmikan oleh Menteri Luar Negeri Republik Indonesia Retno Marsudi, Duta Besar Republik Indonesia untuk Singapura I Gede Ngurah Swajaya, serta turut disaksikan oleh Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo, dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia, pada acara tahunan KBRI Singapura, "The 3rd Indonesia Investment Day", yang pada tahun ini diadakan secara virtual akibat pandemi COVID-19.

"Investor punya kesempatan untuk berinteraksi langsung dengan pemerintah dari 11 provinsi untuk membahas proyek investasi apa yang tersedia, serta pertanyaan apapun terkait investasi," kata Dubes Ngurah saat menjelaskan salah satu kegunaan laman investindonesia.sg, pada acara peresmian, sebagaimana disiarkan langsung lewat aplikasi Zoom dan Youtube, Rabu.

Laman investindonesia.sg dibuat atas kerja sama KBRI Singapura, Kementerian Luar Negeri, Bank Indonesia, BKPM, dan pemerintah daerah. Dalam laman itu, investor dapat membuat jadwal pertemuan virtual dengan pemerintah daerah (one-on-one meeting), mengikuti sesi tanya jawab, berkonsultasi lewat sesi Investment Clinic, dan menjelajahi sejumlah tawaran investasi dari 11 provinsi.

Setidaknya, ada perwakilan dari 11 provinsi yang berpartisipasi memberikan informasi serta konsultasi investasi di laman tersebut, di antaranya Jawa Timur, Jawa Tengah, Sumatera Utara, Sulawesi Utara, DKI Jakarta, Lampung, Nusa Tenggara Barat, Jawa Barat, Kalimantan Timur, Kepulauan Riau, dan Sulawesi Selatan. Perwakilan 11 provinsi itu akan mempresentasikan peluang usaha di masing-masing wilayah lewat sesi temu bisnis virtual di laman investindonesia.sg mulai pertengahan 11 Agustus-20 Oktober.

"Kami menyediakan platform teknologi yang menjadi wadah bagi para calon penanam modal untuk bertanya berbagai isu, mulai dari perpajakan, aspek hukum, sumber daya manusia, dan kami berupaya menempatkan pertanyaan-pertanyaan itu agar dijawab oleh lembaga terkait, sehingga investor punya pemahaman yang jelas," terang Dubes Ngurah.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala BKPM Bahlil Lahadalia menyampaikan seluruh informasi dalam laman investindonesia.sg telah melalui proses kurasi dan verifikasi ketat sehingga calon investor akan memiliki pemahaman yang terang dan jelas mengenai peluang berinvestasi di Indonesia.

"Saya mengundang saudara-saudara para investor di wilayah ASEAN, khususnya di Singapura untuk menggunakan platform invest Indonesia sebagai sarana merealisasikan rencana investasi di Indonesia. [...] Anda juga berkesempatan berdiskusi dengan para stakeholder (pemangku kepentingan, red)," terang Bahlil.

Ia memastikan BKPM akan mendampingi dan membantu para penanam modal untuk mengurus perizinan usaha serta memberi informasi mengenai insentif.

Terkait dengan iklim investasi di Indonesia selama pandemi, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo memastikan bank sentral akan terus menjaga ekonomi stabil dan pertumbuhan ekonomi bergerak positif di tengah pandemi.

"Di tengah COVID-19, Indonesia akan memastikan pertumbuhan ekonomi yang positif pada jangka menengah, sementara stimulus, fiskal, dan bantuan moneter tengah diupayakan demi mempercepat pemulihan ekonomi akibat COVID-19," kata Perry pada sesi pertemuan virtual yang sama.

Laman investindonesia.sg, menurut Perry, merupakan salah satu wujud kesiapan Indonesia menerapkan teknologi digital di bidang keuangan dan investasi. "Kami meyakini ekonomi dan keuangan digital serta dukungan terhadap sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) akan menjadi sumber pertumbuhan ekonomi yang baru," ujar dia.

Peran aktif KBRI mengundang investor dan menjajaki peluang usaha di luar negeri merupakan bagian dari diplomasi ekonomi yang jadi salah satu prioritas politik luar negeri Indonesia.

Kementerian Luar Negeri pada minggu lalu membentuk Tim Percepatan Pemulihan Ekonomi (TPPE) yang akan berkoordinasi dengan BKPM serta Kementerian Badan Usaha Milik Negara untuk membantu membuka jalan bagi investasi asing sekaligus mendampingi pelaku usaha dalam negeri memperluas bisnisnya di luar negeri, kata Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi, pada acara peluncuran laman investindonesia.sg.


Baca juga: Bertemu Moody's, Luhut jelaskan upaya pemulihan ekonomi nasional

Baca juga: BKPM pastikan tujuh perusahaan relokasi investasi ke Indonesia

Pewarta: Genta Tenri Mawangi
Editor: Fardah Assegaf
Copyright © ANTARA 2020