Kembang Hartawan adalah calon bupati Jembrana, Bali, yang walau masih berusia muda, namun sudah berpengalaman di politik dengan pernah duduk di DPRD hingga menjadi wakil bupati
Jakarta (ANTARA) - Sekjen DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menyebutkan, majunya Gibran Rakabuming, I Made Kembang Hartawan, dan Hanindhito Himawan Pramana di Pilkada Serentak 2020 adalah bukti bahwa partai selalu membuka diri terhadap kepemimpinan muda yang baik.

"Kembang Hartawan adalah calon bupati Jembrana, Bali, yang walau masih berusia muda, namun sudah berpengalaman di politik dengan pernah duduk di DPRD hingga menjadi wakil bupati," kata Hasto saat membuka diskusi virtual di kantor DPP PDIP, Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, Jumat.

Sementara Hanindhito, Hasto mengatakan bahwa sejak masih kecil, sudah kerap bersinggungan dengan kegiatan sosial dan politik.

Baca juga: Elektabilitas Ganjar tinggi, Hasto: tahapan Pilpres 2024 masih panjang

Sebab ayahnya Dhito, Pramono Anung, sudah membawa Dhito kecil ke berbagai kegiatan partai. Kini, Dhito memenuhi panggilan hatinya dengan maju sebagai calon kepala daerah di Kediri.

"Juga Mas Gibran yang juga sempat mengejutkan banyak pihak karena memilih jalur politik dan kemudian juga masuk di Kota Solo. Tapi yang jelas semua ini menunjukkan bagaimana PDI Perjuangan membuka diri dalam kepemimpinan baik yang berasal dari dalam ataupun kepemimpinan yang diperoleh melalui proses rekrutmen," tutur Hasto.

Di acara itu, Gibran, Dhito, dan Kembang, hadir sebagai pembicara.

Hasto menambahkan, sosok seperti Gibran, Dhito, maupun Kembang, seharusnya menjadi inspirasi bagi kaum muda Indonesia agar berpolitik. Bahwa politik itu luas, tidak hanya politik kekuasaan.

"Tetapi juga politik ekonomi, politik dalam menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi menuju jalan berdikari," ujar Hasto.

Baca juga: Gibran termotivasi bertemu anggota Fraksi PDIP

Sementara itu, Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi, yang hadir sebagai narasumber penanggap di acara itu, memberikan sedikit saran untuk Gibran dan lainnya.

"Tantangan pertama adalah biasanya ditanya, karena usia kita muda, bisamu apa, pengalamanmu apa. Enggak usah tanggapi begitu, bekerja saja tunjukkan kinerjamu. Jangan dengarkan yang meragukan," kata Hendi, sapaan akrabnya.

Dia juga meminta agar Gibran, Dhito, dan Kembang agar bersyukur diusung dari PDIP. Hendi mengaku dirinya merasa beruntung, karena meskipun tak pernah berpengalaman politik, tapi saat ditugasi menjadi calon kepala daerah, diwajibkan mengikuti sekolah partai.

Di sekolah partai PDIP, kata Hendi, dirinya diajari cara me-manage APBD, ideologi partai, sejarah perjuangan partai, yang nanti diimplementasikan saat memimpin di daerah.

"Saya ingat salah satu mentor kami, Mas Djarot Saiful Hidayat. Beliau bilang, jangan lupa Hendi, APBD harus pro poor dan banyak gunakan untuk belanja langsung, bukan belanja tak langsung. Karena belanja langsung esensinya membangun kota. Dan itulah yang kita lakukan di Semarang," kata Hendi.

Baca juga: PDI Perjuangan resmi mengusung Pradi dan Afifah di Pilkada Depok 2020

Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2020