Saya perkirakan ini boneka, pas saya lihat ulang matanya bergerak terus saya berteriak...
Ternate (ANTARA) - Warga Kelurahan Kalumata Puncak RT 19/RW 06, Kecamatan Ternate Selatan, Maluku Utara (Malut) temukan bayi laki-laki dalam kardus di Jalan Pasantren Hidayatullah.

Bayi yang pertama kali ditemukan oleh Suhaeba Lampa, warga yang tinggal di depan Pondok Pesantren Hidayatullah itu, Sabtu (25/7) kemarin, dan diduga bayi yang dibuang oleh orang tuanya itu baru dilahirkan sehari sebelumnya karena kondisi bayi sudah bersih.

Suhaeba Lampa membenarkan, dirinya hendak pergi membeli sayur dan kelapa parut, namun dia melihat kardus di depan jalan, dalam hatinya bertanya kenapa orang buang sampah di sini padahal ini kan pondok pesantren. Ketika dilihat isi kardus, awalnya dia mengira boneka, namun saat dilihat kembali matanya bergerak.

"Saya perkirakan ini boneka, pas saya lihat ulang matanya bergerak terus saya berteriak, saya tahan tukang ojek yang lewat bilang ada bayi dalam kardus," katanya lagi.
Baca juga: Mayat bayi perempuan ditemukan petugas PPSU di Kapuk


Ketika sudah heboh, kata Suhaeba, warga saling merebut kardus yang berisi bayi tersebut, dengan alasan untuk dijadikan anak angkat.

Satu jam kemudian polisi tiba di lokasi kejadian langsung bayi dibawa ke Puskesmas Kalumata, tapi bayi harus dibawa RSUD Chasan Boesorie (CB) untuk dirawat dalam inkubator karena prematur.

Namun, ketika dibawa ke RS CB dan diperiksa kondisi bayi sehat dengan beratnya 2,00 kilogram, sehingga diperbolehkan dibawa pulang.

Dalam kardus tersebut, ditemukan juga kemasan susu Lactogen satu pak, botol susu, bedak bayi, dan beberapa helai kain.

Kapolsek Ternate Selatan Iptu Supriyadi saat dikonfirmasi membenarkan atas temuan bayi tersebut.

"Iya, ditemukan bayi berjenis kelamin laki-laki tersebut sekitar pukul 07.30, dan langkah selanjutnya kami tetap melakukan penyelidikan," ujarnya pula.
Baca juga: Polisi identifikasi jasad bayi yang dibuang dalam kardus di Jambi
Baca juga: Warga temukan bayi kembar di tempat pembuangan sampah di Sampit

Pewarta: Abdul Fatah
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2020