Jakarta (ANTARA) - Penjualan global dari model plug-in hybrid untuk merek Volvo Cars, menunjukkan hasil yang positif naik hingga 80 persen pada semester pertama tahun ini karena permintaan yang kuat di Eropa.

Pendapatan yang positif ini, menempatkan Volvo dalam jangkauan untuk memiliki model-model listrik sebanyak 20 persen yang dikatakannya pada tahun lalu untuk menjual kendaraan listrik secara global.

"Itu (target) pasti belum dihentikan oleh pandemi dan pelanggan juga meminta mobil listrik yang canggih," kata Kepala eksekutif. Hakan Samuelsson yang dikutip dari CarsCoops, Senin.

Di Eropa, Volvo berhasil menjual dengan total 123.198 kendaraan dalam enam bulan pertama di tahun 2020. Dari jumlah tersebut, 29.918 adalah plug-in hybrids, yang menyumbang 24 persen dari penjualan.

Secara global, plug-in hybrids menyumbang sebesar 14 persen dari penjualan pembuat mobil Swedia ini. Secara total, Volvo menghasilkan 37.775 PHEVs, naik dari 21.015 pada periode yang sama di 2019.

Auto News melaporkan bahwa 79 persen penjualan Volvo berada di Eropa selama enam bulan pertama. Varian plug-in hybrid V60 dan XC40 terbukti sangat populer.

Di China, di sisi lain PHEVs menyumbang 3,2 persen dari penjualan Volvo atau sekitar 2.100 unit, terutama didorong oleh permintaan untuk S90.

Baca juga: Truk hidrogen Daimler dan Volvo bakal dirilis mulai 2025

Baca juga: Volvo rugi Rp1,6 triliun selama pandemi

Baca juga: Volvo Cars tunda merger dengan Geely hingga musim gugur
Pewarta:
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2020