Jakarta (ANTARA) - Empat belas pertandingan liga tak terkalahkan Manchester United berpuncak pada kemenangan 2-0 melawan Leicester City Minggu malam lalu sekaligus melesakkan tim asuhan Ole Gunnar Solskjaer ke posisi Liga Champions dan kini klub ini menghadapi jendela transfer yang penting.

Pelatih asal Norwegia itu berhasil menuntaskan tujuan utama United musim ini. Namun kembali ke kompetisi elit Eropa hanyalah bagian dari perjalanan kembali ke puncak.

"Itu batu loncatan lainnya. Anda harus terus dan lebih bugar, lebih kuat dan lebih tangguh. Itu bagian lain dari Liga Champions -keuntungan finansial- tapi itu bukan yang saya pikirkan. Klub, mereka tahu apa yang saya rasa kami butuhkan dan kami akan berusaha mengejarnya," kata dia seperti dikutip Reuters.

Baca juga: Solksjaer pastikan MU akan realistis di pasar transfer

Solskjaer harus memperkuat pasukannya dalam dua sektor paling penting.

United harus meningkatkan kualitas 11 pemain intinya untuk bisa menyaingi Liverpool dan Manchester City. Tetapi MU juga membutuhkan kekuatan lebih besar dalam kedalaman skuad guna mengatasi tuntutan tambahan karena harus bermain di Liga Champions selain bertempur di liga domestik.

"Itu artinya lawan-lawan yang lebih bagus dan pertandingan yang lebih baik tahun depan dan kami harus meningkatkannya dengan pasti. Itu artinya setiap pertengahan pekan ketika kami menghadapi Liga Champions Anda harus didampingi dengan tim terbaik Anda," kata Solksjaer.

"Ini tidak seperti Liga Europa di mana kami bisa mengistirahatkan para pemain dan memberikan kesempatan kepada para pemain muda. Sekarang kami harus siap menghadapi semua laga," tambah dia.

Baca juga: Solskjaer rendah hati tetapi bisa sangat tegas

Kemajuan United

United sudah mencatat kemajuan tahun ini dalam meningkatkan kualitas lineup pertamanya setelah membeli dua bek Harry Maguire dan Aaron Wan-Bissaka pada pramusim lalu sehingga dengan depat meningkatkan kualitas empat bek.

Namun kedatangan gelandang asal Portugal Bruno Fernandes pada akhir Januari adalah yang sungguh pengubah peruntungan United.

Ketika United digasak 0-2 oleh Burnley pada 22 Januari, mereka berada enam poin di bawah Chelsea dan terpaut 14 poin dari Leicester City. Tapi akhirnya kedua klub ini menuntaskan musim di bawah United.

Baca juga: Ole sebut posisi tiga jadi capaian fantastis bagi Setan Merah
Baca juga: MU finis ketiga, Solskjaer senang bungkam para pengkritiknya


Fernandes melakukan debutnya saat melawan Wolverhampton Wanderers pada 1 Februari dan bukan kebetulan jika tim ini menjadi tidak pernah kalah dalam pertandingan liga setelah gelandang itu hadir di lini tengah Setan Merah.

Solskjaer juga bisa berbangga bahwa dia juga telah memperkuat starting-lineup dengan kian besarnya kontribusi Anthony Martial sebagai penyerang tengah dan memperkenalkan dan masuknya si remaja 18 tahun Mason Greenwood yang kian cemerlang.

Pemain yang turut membawa Prancis juara Piala Dunia, Paul Pogba, sudah kembali bugar dan setelah lockdown virus corona memberikan andil besar bagi United. Demikian pula dengan Nemanja Matic yang setahun lalu ingin meninggalkan United. Pemain ini juga telah mematrikan dirinya sebagai gelandang bertahan yang sangat penting bagi MU.

Baca juga: Pogba sebut MU sekarang "tim yang layak"

Tetapi Solksjaer tidak memiliki tim kedua yang seberkualitas seperti dimiliki Juergen Klopp di Liverpool dan Pep Guardiola di Manchester City.

Kenyataan ini menjadi tantangan dan realitas yang harus diakali kepala eksekutif klub Ed Woodward dan timnya, pada bursa transfer musim panas ini.

United masih berkesempatan meraih trofi musim ini dari Liga Europa yang akan mulai dimainkan bulan depan.

Namun terlepas dari hasil kompetisi yang berlangsung di Jerman itu, penggemar Setan Merah sangat berharap melihat wajah baru yang lebih garang saat Liga Premier musim depan bergulir September mendatang.

Baca juga: Bruno Fernandes bersumpah antarkan MU juarai Liga Europa

Pewarta: Jafar M Sidik
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2020