Dalam empat pekan terakhir telah terjadi pelambatan yang signifikan dalam penyebaran pandemi, dengan penurunan 80 persen angka kematian
Karachi (ANTARA) - Pihak berwenang Pakistan mendorong warga untuk membeli hewan kurban secara daring  atau setidaknya mengenakan masker saat mengunjungi pasar ternak, karena khawatir persiapan Idul Adha dapat membalikkan penurunan angka kasus COVID-19.

Pembatasan sosial yang dilakukan pemerintah tahun ini, termasuk penutupan setengah hari bisnis dan tempat umum, telah menyebabkan penurunan pelanggan pasar di Pakistan yang biasanya ramai di pusat-pusat kota menjelang Idul Adha, seperti di negara-negara Muslim lainnya.

Pasar ternak utama di Karachi, kota terbesar di Pakistan, pada Minggu tidak terlalu ramai dibandingkan tahun-tahun sebelumnya dengan hanya enam hari sebelum perayaan Idul Adha, menurut pantauan Reuters.

Pedagang ternak bernama Allah Ditta, yang menempuh perjalanan ratusan mil untuk menjual ternaknya, mengatakan kepada Reuters bahwa para pelanggannya berkurang hampir separuh.

Baca juga: Lokasi pemotongan kurban Jakarta Timur berkurang akibat COVID-19

Sebagian besar pengunjung pasar ternak di Karachi mencemooh persyaratan untuk memakai masker, dan banyak pengunjung yang membawa anak-anak yang mana hal itu dilarang pada tahun ini.

"Saya tidak mengerti tentang wabah virus corona ini. Saya belum melihat ada yang sekarat karenanya. Lihatlah di sekelilingmu: Tidak ada yang memakai masker," kata pedagang Muhammad Akram.

Pakistan telah melaporkan lebih dari 270.000 kasus COVID-19 dengan hampir 6.000 kematian. Kasus baru COVID-19 setiap hari berjumlah di bawah 1.200 pada Minggu dibandingkan puncaknya bulan lalu yang angkanya mendekati 7.000 kasus.

"Dalam empat pekan terakhir telah terjadi pelambatan yang signifikan dalam penyebaran pandemi, dengan penurunan 80 persen angka kematian," kata Menteri Kesehatan Zafar Mirza pada Minggu - tiga pekan setelah ia sendiri dinyatakan positif COVID-19.

"Terakhir pada perayaan Idul Fitri, karena pertemuan meningkat, orang-orang bepergian, dan interaksi ini menyebabkan kasus COVID-19 meningkat. Orang-orang harus menanggapinya dengan sangat serius dan bertindak secara bertanggung jawab. Ada kemungkinan kasus corona akan naik lagi, seperti di Spanyol," ujar Mizra

Sementara jumlah pengunjung pasar telah turun drastis, lebih banyak orang membayar amal hewan kurban atas nama mereka dan meminta daging kurban untuk dikirimkan kepada mereka atau menyumbangkannya kepada yang membutuhkan.

Shakil Dehelvi, sekretaris jenderal Alamgir Welfare Trust, mengatakan badan amal itu telah menerima target pemesanan kurban dua kali lebih cepat dari tahun lalu.

Sumber: Reuters
​​​​​​​
Baca juga: Umat Islam di UAE akan shalat Idul Adha di rumah
Baca juga: Prof Zainal: Jangan jadikan Idul Adha kluster baru COVID-19

Penerjemah: Yuni Arisandy Sinaga
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2020