Jakarta (ANTARA) - Penggunaan teknologi kubah (dome) yang dikembangkan Pusat Penelitian Limnologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) mampu menaikkan
produksi benih ikan hingga 5.722 persen dari 2016 hingga 2019 di Balai Benih Ikan yang menjadi bagian Technopark Samosir.

Bupati Samosir Rapidin Simbolon dalam webinar Strategi Pengelolaan Technopark Samosir untuk Peningkatan Ekonomi Lokal di Masa Pandemi yang diadakan LIPI di Jakarta, Selasa, mengatakan kerja sama intens untuk membangun Technopark Samosir mulai dilakukan di 2015.

Jika dulu Balai Benih Ikan (BBI) Samosir hanya mampu memproduksi sekitar 38.000 benih saja per tahun di 2016, maka terlihat peningkatan signifikan terjadi di tahun-tahun berikutnya. Peningkatan sangat signifikan tercatat terjadi di 2019 sampai dengan 2,2 juta benih ikan nila, lele dan ikan batak yang sempat hampir punah, untuk didistribusikan ke petani budi daya ikan di Kabupaten Samosir, Sumatera Utara.

Dari catatan BBI Samosir, sebelum ada campur tangan Pusat Penelitian Limnologi LIPI, di 2012 produksi mencapai 77.147 benih ikan, di 2013 mencapai 127.838 benih ikan, di 2014 mencapai 35.640 benih ikan, di 2015 mencapai 90.376 benih ikan, dan di 2016 mencapai 38.445 benih ikan per tahun.

Baca juga: LIPI dorong "startup" berbasis teknologi sektor perikanan di Samosir

Baca juga: LIPI-Pemkab Samosir kembangkan potensi Danau Toba


Peningkatan produksi benih ikan mulai terjadi di 2017 setelah teknologi kubah yang bekerja layaknya efek rumah kaca diterapkan di sana. Pada tahun itu, BBI Samosir mampu memproduksi 800.249 benih ikan dalam setahun, dan di 2018 angkanya kembali meningkat menjadi 1,2 juta benih ikan, dan di 2019 produksi meningkat signifikan menjadi 2,2 juta benih ikan dalam setahun.

Fungsi BBI Samosir menjadi jauh lebih maksimal setelah keterlibatan LIPI. Tingkat Pendapatan Asli Daerah (PAD) Januari sampai dengan Desember 2019 sudah mencapai Rp170.030.000 dari target Rp150.000.000, ujar dia.

"Ini suatu bentuk kerja sama yang berhasil, dengan bersinergi. Ternyata penerapan teknologi LIPI dengan membangun dome benar-benar dapat berdampak ke petani. Dan ini yang jadi kebanggaan kami sekarang, banyak universitas membuat penelitian di BBI Kabupaten Samosir," kata Rapidin.

Kepala LIPI Laksana Tri Handoko mengatakan Pemerintah Kabupaten Samosir sudah bermitra dengan LIPI sejak lama, sehingga banyak hal yang sudah dilakukan bersama. Secara nasional, lembaga riset itu mempunyai program untuk mendorong kontribusi ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) menaikkan daya saing daerah.

Peningkatan kemampuan iptek tentu ada berbagai hal, sebagai contoh dilakukan Pusat Penelitian Limnologi LIPI yang melakukan kerja sama berbagai hal seperti pengelolaan di Danau Toba, peningkatan kapasitas Balai Benih Ikan sehingga memunculkan tambak-tambak baru di darat.

Yang menjadi pekerjaan rumah bagi LIPI dan pemerintah daerah, menurut Handoko, bagaimana iptek dapat digunakan untuk membangun berbasis data dan sains, sehingga pembangunan yang dilaksanakan bisa dijamin keberlanjutan untuk lingkungan dan penerimaannya di masyarakat.*

Baca juga: LIPI: Perlu ada riset terkait fenomena kematian massal ikan dan gempa

Baca juga: LIPI imbau masyarakat tidak panik dengan kematian ikan di Tanimbar


Pewarta: Virna P Setyorini
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020