Pemerintah telah setuju untuk memperpanjang moratorium pinjaman bank untuk publik, menyusul protes dari mereka yang terkena dampak COVID-19 dan Perintah Kawalan Pergerakan,
KUALA LUMPUR (ANTARA) - Pemerintah Malaysia memperpanjang moratorium pembayaran pinjaman bank selama tiga bulan yang dikhususkan bagi mereka yang kehilangan pekerjaan atau mereka yang belum mendapatkan pekerjaan.

"Pemerintah telah setuju untuk memperpanjang moratorium pinjaman bank untuk publik, menyusul protes dari mereka yang terkena dampak COVID-19 dan Perintah Kawalan Pergerakan," ujar Perdana Menteri Malaysia, Tan Sri Muhyiddin Yassin saat pidato khusus di Putrajaya, Rabu.

Dia mengatakan setelah periode tiga bulan bank dapat lebih lanjut memperluas bantuan berdasarkan situasi.

Baca juga: Malaysia buka rekening lunasi hutang
Baca juga: Pertumbuhan ekonomi Malaysia kuartal kedua 4.9 persen


"Saya mendengar tentang moratorium yang akan berakhir pada bulan September. Saya juga tahu banyak yang berharap moratorium akan diperpanjang," kata Muhyiddin.

Karena itu, ujar dia, pihaknya telah berdiskusi dengan Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Negara untuk mencari solusi atas masalah yang dihadapi oleh beberapa orang yang masih membutuhkan bantuan.

"Jadi hari ini saya ingin mengumumkan bahwa pemerintah Perikatan Nasional telah setuju untuk melaksanakan perpanjangan moratorium dan bantuan bank yang ditargetkan, yang akan difokuskan bagi mereka yang benar-benar membutuhkan," tambahnya.

Dia mengatakan pemerintah setuju untuk memanjangkan moratorium pinjaman bank untuk individu yang terdampak penularan wabah COVID-19 dan pelaksanaan Perintah Kawalan Pergerakan (PKP).

Baca juga: Malaysia luncurkan paket ekonomi atasi dampak COVID-19
Baca juga: Bank sentral Malaysia tahan suku bunga tidak berubah pada tiga persen

Pewarta: Agus Setiawan
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2020