Jakarta (ANTARA) - Ketua PP Muhammadiyah Anwar Abbas mengatakan langkah pemerintah untuk mempertahankan dan meningkatkan daya beli masyarakat di kala pandemi COVID-19 menjadi sesuatu yang penting dilakukan.

"Karena dengan itu (daya beli) lah, roda kehidupan ekonomi berupa supply and demand tetap bisa hidup dan menggeliat," ujar Abbas dalam pernyataan tertulis yang diterima di Jakarta, Senin.

Menurut Abbas, yang penting sekarang adalah bagaimana bisa mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya dalam menyikapi terjadinya resesi di negara mitra Indonesia.

"Karena ekonomi kita sudah cukup jauh terintegrasi dengan ekonomi global," katanya.

Baca juga: Komite penanganan COVID-19 paparkan langkah prioritas cegah resesi

Abbas mengatakan langkah mempertahankan daya beli masyarakat adalah langkah agar resesi tersebut tidak terlalu keras memukul ekonomi rakyat banyak.

"Itu tentu bisa dilakukan karena selama ini ekonomi kita tidak terlalu tergantung kepada ekspor tapi masih banyak digerakkan oleh tingkat konsumsi masyarakat," kata Abbas.

Untuk itu, Abbas menawarkan enam poin untuk dilakukan pemerintah agar tingkat konsumsi masyarakat masih tetap bisa tinggi, terutama untuk barang-barang primer dan sekunder.

Pertama, kebijakan-kebijakan pemerintah yang menyangkut bantuan langsung tunai untuk beberapa bulan atau satu tahun ke depan, menurut Abbas, masih perlu diteruskan dan dipertahankan.

Agar ekonomi rakyat di lapis bawah tetap terus bisa hidup dan tumbuh serta berkembang tanpa itu maka tentu akan sulit.

Kedua, pemerintah harus bisa mengalokasikan dana dan anggarannya untuk benar-benar bisa difungsikan bagi menggerakkan ekonomi rakyat dengan membeli barang-barang dan jasa dari Usaha Mikro, Kecil, Menengah (UMKM) serta mengurangi kalau tidak bisa menghentikan sama sekali permintaan terhadap barang-barang impor.

Ketiga, masyarakat harus bisa didorong untuk menjadikan momentum krisis ekonomi sekarang ini untuk bisa benar-benar mencintai produk bangsa sendiri dan itu harus dicontohkan oleh pemerintah dengan sebaik-baiknya.

Baca juga: Satgas katakan laju ekonomi di kuartal III berpeluang tidak negatif

Keempat, memberikan fasilitas kepada UMKM untuk memajukan dan mengembangkan usahanya lewat pemberian kemudahan dalam bidang permodalan, sumber daya, dan pemasaran.

Kelima, mengusahakan agar kegiatan produksi masyarakat harus bisa berjalan dengan lancar.

Untuk itu, manajemen dan efektivitas serta efisiensi kerja masyarakat harus bisa terbangun dengan baik agar cost atau biaya yang dikeluarkan bisa ditekan serendah-rendahnya.

Supaya mereka bisa mendapatkan profit yang pantas sehingga hal ini diharapkan akan bisa meningkatkan daya belinya.

Keenam, penduduk kita masih banyak yang tinggal di desa. Oleh karena itu, pemerintah harus bisa membuat kebijakan yang tidak hanya berpihak kepada masyarakat kota tapi juga kepada masyarakat desa.

Untuk itu perlu dilakukan reformasi sosio-ekonomi di pedesaan yang akan dapat membantu menaikkan pendapatan riil mereka.

"Demikian hal-hal penting yang perlu kita pikirkan dan lakukan dalam situasi sekarang ini, agar ekonomi rakyat dan bangsa ini tidak terlalu terpukul ketika krisis dan resesi tersebut terjadi. Terima kasih," kata Abbas.

Baca juga: Sri Mulyani ungkap peluang Indonesia selamat dari resesi ekonomi

Pewarta: Abdu Faisal
Editor: Joko Susilo
Copyright © ANTARA 2020