Saya kira perdagangan melampaui 2.000 dolar AS sedang menunggu melihat apa yang dilakukan Kongres AS
Chicago (ANTARA) - Emas relatif stabil pada akhir perdagangan Senin (Selasa pagi WIB), setelah dolar AS menguat dan investor merealisasikan beberapa keuntungan, dengan fokus sekarang pada proposal bantuan baru virus corona AS untuk memperluas manfaat bantuan bagi orang Amerika yang menganggur. Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember di divisi COMEX New York Mercantile Exchange, naik tipis 0,4 dolar AS atau 0,02 persen, menjadi ditutup pada 1.986,3 dolar AS per ounce. Emas berjangka melonjak 19,1 dolar AS atau 0,97 persen menjadi 1.985,90 dolar AS pada akhir pekan lalu (31/7/2020).

Emas berjangka merosot 11,1 dolar AS atau 0,57 persen menjadi 1.942,30 dolar AS pada Kamis (30/7/2020), setelah naik 8,8 dolar AS atau 0,45 persen menjadi 1.953,40 dolar AS pada Rabu (29/7/2020), dan menguat 13,6 dolar AS atau 0,7 persen menjadi 1.944,6 dolar AS pada Selasa (28/7/2020).

"Ini hanya teknikal karena kami sangat dekat dengan level 2.000 dolar AS dan ada aksi ambil untung serta penguatan dolar juga menyebabkan emas berhenti di sini," kata Bob Haberkorn, ahli strategi pasar senior di RJO Futures.

"Saya kira perdagangan melampaui 2.000 dolar AS sedang menunggu melihat apa yang dilakukan Kongres AS."

Investor sedang menunggu tanda-tanda kesepakatan tentang undang-undang bantuan virus corona AS yang alot di parlemen untuk dituntaskannya.

Emas telah melonjak sekitar 30 persen sepanjang tahun ini, didukung terutama oleh suku bunga yang lebih rendah dan stimulus luas oleh bank-bank sentral global untuk meredakan pukulan ekonomi dari pandemi.

Membebani emas, dolar naik 0,3 persen terhadap mata uang utama lainnya, membuat emas lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya, dan aktivitas manufaktur AS mendekati level tinggi satu setengah tahun pada Juli.

Kasus virus telah mencapai 18 juta secara global, dengan kota-kota besar mengumumkan pembatasan baru untuk mengekang infeksi.

“Tidak ada keraguan bahwa latar belakang tetap sangat konstruktif, dengan imbal hasil riil negatif untuk waktu mendatang. Kami kemudian merevisi target 6-12 bulan kami menjadi 2.300 dolar AS per ounce,” tulis analis ANZ dalam catatan pada Jumat (31/7/2020).

"Meski begitu, kami sadar bahwa jika sentimen ekonomi membaik di kuartal mendatang, rintangan untuk pertumbuhan berkelanjutan dalam permintaan investor dapat membuat jalan ke level ini menjadi sulit."

Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman September naik 20,1 sen atau 0,83 persen, menjadi ditutup pada 24,417 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Oktober naik 12,2 dolar AS atau 1,33 persen, menjadi menetap pada 931,1 dolar AS per ounce.

Baca juga: Harga emas "rebound" 19,1 dolar AS, investor kembali memburu aset aman
Baca juga: Emas jatuh, aksi ambil untung hentikan reli sembilan sesi beruntun

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2020