Kini selama sepuluh tahun pemerintahan Presiden Joko Widodo, Partai Demokrat memilih berada di luar pemerintahan namun hal itu tak mengurangi kontribusinya bergotong-royong membangun negeri
Jakarta (ANTARA) - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo mengajak Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono senantiasa bergotong-royong mengatasi berbagai persoalan bangsa.

Hal itu disampaikan Bambang Soesatyo (Bamsoet) usai menerima Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) di Ruang Kerja Ketua MPR RI, Jakarta, Kamis.

Bamsoet menyampaikan, sebagai partai politik yang pernah sepuluh tahun berkuasa, Partai Demokrat tentu memiliki banyak pengalaman dalam menyelamatkan Indonesia, seperti yang pernah dilakukan tatkala menghadapi Krisis Global 2008.

Baca juga: Bamsoet: Masyarakat harus saling bantu atasi dampak pandemi COVID-19

"Berbagai capaian yang diraih Indonesia saat ini, tak lepas dari kontribusi Partai Demokrat saat sepuluh tahun berkuasa. Kini selama sepuluh tahun pemerintahan Presiden Joko Widodo, Partai Demokrat memilih berada di luar pemerintahan namun hal itu tak mengurangi kontribusinya bergotong-royong membangun negeri," kata Bamsoet dalam siaran pers di Jakarta, Kamis.

Dia mengatakan pandemi COVID-19 telah membuka mata semua pihak bahwa kepentingan bangsa dan negara harus senantiasa diutamakan dibanding kepentingan golongan.

Mantan Ketua DPR RI ini menilai, pertumbuhan ekonomi Indonesia yang minus 5,32 persen di Kuartal II 2020 ini menjadi cambuk bagi bangsa Indonesia untuk lebih merapatkan barisan.

Dia mengingatkan agar jangan sampai pertumbuhan ekonomi di Kuartai III kembali minus dan menyebabkan Indonesia masuk ke jurang resesi, seperti yang sudah dialami Singapura, Filipina, Korea Selatan, Jerman, Hongkong, Jepang, dan Amerika Serikat.

"Jumlah pengangguran saat ini tercatat mencapai 10,58 juta jiwa dengan potensi mencapai 12 juta jiwa hingga tahun 2021. Sementara kemiskinan dicatat BPS per Maret 2020 mencapai 26,4 juta jiwa. Jika bangsa ini hanya sibuk mengurusi persoalan politik, imbasnya pengendalian penyebaran COVID-19 dan pemulihan ekonomi akan terabaikan," tutur Bamsoet.

Kepala Badan Bela Negara FKPPI ini menyatakan peran Partai Demokrat yang memiliki 1.878 anggota legislatif, terdiri 54 anggota DPR RI dan 1.788 anggota DPRD kabupaten/kota dan provinsi se-Indonesia, yang notabene berada di luar pemerintahan sudah memberikan teladan, khususnya dalam mengesampingkan urusan politik dan lebih memilih bergotong-royong bersama partai politik lainnya di parlemen untuk menyelamatkan Indonesia.

Baca juga: COVID-19, Ketua MPR: Pemda harus diawasi soal rencana membuka sekolah

"Sebagai Ketua Umum termuda partai politik yang berada di parlemen 2019-2024, AHY pasti tak hanya mengandalkan jiwa mudanya dalam menahkodai Partai Demokrat. Ia juga mengandalkan pengalaman dan ketajaman pikiran. Patriotisme lulusan terbaik Akademi Militer tahun 2000 sekaligus peraih bintang penghargaan Adi Makayasa ini tak perlu diragukan," kata Bamsoet.

AHY pernah bertugas sebagai Komandan Peleton di Batalyon Infanteri Lintas Udara 305/Tengkorak, dalam Operasi Pemulihan Keamanan di Aceh (2002). Serta Kepala Seksi Operasi Batalyon Infanteri Mekanis Kontingen Garuda XXIII-A (2006), yang bertugas menjaga perdamaian di sepanjang perbatasan Israel dan Libanon Selatan, ketika Israel dan Hizbullah terlibat perang selama 34 hari.

Bamsoet menilai sebagai peraih gelar akademik master dari berbagai universitas terkemuka dunia seperti Harvard, Amerika Serikat dan Nanyang Technological University, Singapura, AHY pasti mampu memberikan warna baru bagi Partai Demokrat, melengkapi warna perjuangan yang sudah dilakukan ayahnya, Susilo Bambang Yudhoyono.

Baca juga: Ketua MPR ingatkan petahana tutup kemungkinan politisasi bansos
Baca juga: Ketua MPR: Perusahaan harus melaporkan temuan kasus COVID-19


Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2020