Palembang (ANTARA) - Gubernur Sumsel Herman Deru memberikan bantuan untuk kelangsungan pendidikan mahasiswa asal provinsi itu di masa pandemi COVID-19 dengan memberikan bantuan uang kuliah tunggal (UKT).

"Mahasiswa mendapat bantuan UKT karena mereka secara ekonomi terdampak COVID-19," kata Gubernur Sumsel Herman Deru di Palembang, Jumat.

Baca juga: Mitra membangun daerah, Gubernur Sumsel bantu mobil operasional PWI

Baca juga: Sumatera Selatan siapkan pergub atur sanksi tidak pakai masker


Penyerahan bantuan UKT kepada mahasiswa kurang mampu terdampak corona itu diserahkannya secara simbolis bersamaan dengan pemberian bantuan operasional pada Ponpes se-Sumsel untuk persiapan menuju adaptasi kebiasaan baru.

"Saya minta jangan dilihat angkanya. Ini adalah bentuk perhatian Pemprov pada masyarakat. Tidak banyak jumlahnya, ini adalah stimulan. Saya harap mahasiswa tahu bahwa Pemprov tidak tinggal diam melihat kondisi para orang tua mahasiswa yang terdampak corona. Sementara putra putri harus tetap bertahan," ujar gubernur.

Menurut dia, kelangsungan pendidikan generasi muda sangat penting karena menjadi tumpuan harapan di masa mendatang, karena mereka lah yang akan melanjutkan estafet mengelola negeri.

Tak hanya mahasiswa Sumsel, mahasiswa yang sedang menempuh pendidikan di luar negeri, seperti Mesir dan Sudan tak luput diberikan bantuan. Tak heran program bantuan inisiasi Gubernur Herman Deru ini mulai dicontoh pemda di beberapa provinsi lainnya.

"Ini juga bentuk kasih sayang dan perhatian pemerintah. Yang di Mesir dan Sudah juga kita beri bantuan dengan nilai yang sama. Bantuan seperti ini belum banyak dilakukan, Sumsel adalah yang pertama," tambah gubernur.

Selain ribuan mahasiswa tersebut, Gubernur Herman Deru juga menunjukkan kepeduliannya pada 328 pondok pesantren se- Sumsel. Masing-masing Ponpes diberikan bantuan operasional senilai Rp15 juta.

Baca juga: PLN - ACT Sumsel salurkan bantuan dampak COVID-19 ke tujuh kabupaten

Baca juga: Warga Sumsel yang tidak pakai masker di tempat umum bakal didenda


Setelah lama diberlakukan Study From Home (SFH), gubernur menilai pengurus Ponpes tentu memerlukan biaya tambahan guna menyambut persiapan adaptasi kebiasaan baru.

"Bantuan operasional diberikan, misalnya untuk bersih-bersih pesantren. Ini juga wujud perhatian pemprov terhadap keberlangsungan anak-anak dalam mendapatkan ilmu agama. Semua Ponpes kita bantu tanpa terkecuali," jelasnya.
 

Pewarta: Ujang Idrus
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2020