selama dua pekan terakhir, memang terjadi peningkatan pasien di rumah sakit rujukan, sekitar 10 persen di tengah PSBB Transisi Fase I tahap tiga ini
Jakarta (ANTARA) - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria (Ariza) menyatakan kapasitas rumah sakit rujukan Corona Virus Desease 2019 (COVID-19) lebih dari cukup untuk menangani pasien sekaligus membantah berita yang menyebutkan telah terjadi kelebihan kapasitas tampung.

"Tidak overload, kapasitas kami (rumah sakit rujukan) lebih dari cukup, jadi tidak ada pasien yang terbengkalai," kata Ariza dalam pembicaraan melalui telepon di Jakarta, Rabu.

Baca juga: Anies sebut 66 persen kasus positif baru di Jakarta tidak bergejala

Kendati demikian, Ariza mengatakan selama dua pekan terakhir, memang terjadi peningkatan pasien di rumah sakit rujukan, sekitar 10 persen di tengah PSBB Transisi Fase I tahap tiga ini, namun dia menegaskan bahwa kapasitas rumah sakit rujukan lebih dari cukup.

"Ada peningkatan dari 45 menjadi 55 persen. Tapi masih mencukupi," ujarnya.

DKI Jakarta memiliki 67 rumah sakit rujukan COVID-19. Dari 67 rumah sakit tersebut terdapat 4.556 tempat tidur isolasi dan  659 tempat tidur ICU khusus untuk COVID-19.

Baca juga: Anies minta PNS isolasi diri jika alami gejala COVID-19

Sebelumnya, Dokter Spesialis Paru Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Persahabatan, Erlina Burhan, meminta pemerintah lebih serius menekan penularan virus corona. Sebab, banyak rumah sakit rujukan COVID-19 telah kewalahan menerima pasien baru dengan gejala berat.

"Sudah banyak yang overload. Sejak dua pekan terakhir kami menerima lonjakan pasien COVID-19 dengan gejala berat. Per hari RS Persahabatan bisa kedatangan 50-70 pasien baru," kata Erlinda saat dihubungi, Rabu (12/8).

Baca juga: Wagub DKI bantah adanya zona hitam di ibu kota

Karenanya, Erlina meminta kepada pemerintah pusat dan daerah agar lebih serius dalam menangani kasus COVID-19 tersebut. Banyak rumah sakit rujukan COVID-19 yang kewalahan akibat kedatangan terlalu banyak pasien dengan gejala berat.

Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2020