Manokwari (ANTARA) - Kodam XVIII/Kasuari Papua Barat sedang menggodok program perekrutan sebanyak 3.000 bintara otonomi khusus (otsus) bagi putra-putri asli Papua di daerah tersebut.

Kepala Staf Daerah Militer XVIII/Kasuari Brigjen TNI Ferry Zein di Manokwari, Jumat, mengatakan bahwa hal itu sedang dikomunikasikan dengan gubernur, bupati, dan wali kota se-Papua Barat. Program tersebut diharapkan dapat dibiayai melalui dana otonomi khusus (Otsus).

"Program itu diharapkan menjadi peluang bagi putra-putri asli Papua untuk berkarir menjadi anggota TNI," kata Kasdam.

Baca juga: Putra Papua diprioritaskan dalam penerimaan prajurit TNI AD

Ferry Zein mengatakan Kodam Kasuari masih membutuhkan cukup banyak personel untuk mengisi satuan yang sudah ada maupun yang akan dibentuk. Putra daerah diharapkan bisa mengisi kekurangan tersebut.

Menurut dia, Kodam XVIII/Kasuari ini baru tumbuh, pihaknua sedang mendorong pembentukan empat Kodim baru serta satu Korem di Fakfak untuk mendukung kerja Kodam.

Baca juga: Pangdam XVIII: Prajurit baru di Kodam Kasuari 80 persen putra Papua

"Papua Barat ini sangat luas, sedangkan saat ini Kodam baru punya satu Korem. Oleh karena itu harus ditambah setidaknya satu Korem lagi. Kami juga akan membentuk Brigade, sehingga butuh banyak personel untuk mengisinya," kata dia.

Ia menjelaskan, pada beberapa tahun terakhir putra-putri asli Papua menjadi prioritas dalam perekrutan anggota baru. Selama ini Kodam memberikan jatah 80 persen bagi putra daerah.

Baca juga: Kodam XVIII/Kasuari terima bantuan 412 personel kodim persiapan

"Sudah banyak putra daerah yang saat ini berdinas di Kodam Kasuari dan jajaran. Ada sebagian juga kami tugaskan di luar daerah, suatu saat akan ditarik ke sini entah sebagai Babinsa atau untuk mengisi kekosongan yang lain," ucapnya.

Zein menambahkan, perekrutan anggota baru akan terus dilakukan setiap tahun untuk mengisi kekurangan personel TNI di Papua Barat. Rencana perekrutan 3.000 bintara otsus diharapkan bisa terlaksana.
 

Pewarta: Toyiban
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2020