Pangkalpinang (ANTARA) - Gubernur Kepulauan Bangka Belitung, Erzaldi Rosman Djohan beserta rombongan meninjau langsung kesiapan sarana dan prasana  SMA/SMK yang akan menerapkan proses belajar mengajar tatap muka di tengah pendemi COVID-19.

"Saya ingin memastikan kesiapan Sapras SMA/SMK di kabupaten/kota sekolah dalam menerapkan pembelajaran tatap muka yang akan dimulai Senin depan (24/8)," kata Erzaldi Rosman Djohan saat meninjau SMAN 4 Pangkalpinang, Rabu.

Gubernur Kepulauan Bangka Belitung didampingi Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Kepulauan Babel, M Soleh melakukan pemeriksaan sarana dan prasana SMAN 4 Pangkalpinang mulai dari ruang guru, ruang kelas dan pintu masuk sekolah di ibu kota provinsi itu.

Baca juga: Cianjur tunda proses belajar mengajar secara tatap muka

"Kalau saya lihat, SMAN 4 ini cukup bagus untuk menerapkan pembelajaran tatap muka, karena sudah menerapkan protokol kesehatan sesuai aturan Satgas COVID-19. Tinggal memperbaiki kekurangan serta koordinasi lagi kepada Satgas COVID-19 yang ada di kecamatan maupun provinsi," ujar Erzaldi.

Ia mengatakan dalam proses belajar tatap muka di era COVID-19 harus melaksanakan protokol kesehatan. Pelaksanaan protokol kesehatan ini jelas dan dilaksanakan secara menyeluruh, mulai dari awal masuk kelas, proses belajar mengajar, hingga pulang sekolah.

"Memang sebagian sekolah seperti di Bangka Selatan dan Belitung Timur sudah mulai belajar tatap muka, karena kita ingin belajar tatap muka ini dilakukan secara bertahap, guna mencegah dan memutus mata rantai penyebaran virus berbahaya ini di lingkungan sekolah," katanya.

Menurut dia apabila ada orang tua yang belum mengizinkan anaknya ikut sekolah tatap muka, maka dipersilakan. Nantinya akan diberi surat yang menyatakan anaknya tidak ikut sekolah tatap muka untuk ditandatangani. Hal itu guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.

Baca juga: Akademisi: kegiatan belajar tatap muka perlu kesiapan matang

"Pesan saya kepada para guru dalam pembelajaran di masa pandemi COVID-19, guru mengajar harus berinovasi, jangan banyak memberikan Pekerjaan Rumah (PR). Berinovasi agar siswa mudah memahami pelajaran dari guru," ujarnya.

Ia mengimbau para guru dan siswa sama-sama memerangi virus ini, karena bencana ini, ekonomi secara nasional turun, termasuk di Babel.

"Penerapan protokol kesehatan inilah salah satu cara mengakhiri COVID-19, dengan disiplin mengikuti dan menerapkan protokol kesehatan dalam beraktivitas baik di sekolah, rumah dan aktivitas lainnya di luar rumah," katanya. ***3***

Baca juga: Anak Badui Ciboleger-Banten belajar di PAUD dengan tatap muka
Baca juga: Jakarta Selatan belum lakukan uji coba belajar tatap muka
Baca juga: Ketua MPR: Kemendikbud pastikan SKB 4 menteri terlaksana sesuai aturan

Pewarta: Aprionis
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2020