Banjarmasin (ANTARA) - Penambahan jumlah kasus COVID-19 di Kalimantan Selatan kembali melonjak mencapai 181 orang naik dibanding sebelumnya Rabu (19/8) sebanyak 82 orang.

Berdasarkan data Gugus Tugas Percepatan, Pengendalian dan Penanganan COVID-19 Kalimantan Selatan, Kamis petang, penambahan kasus positif tersebut berasal dari Tanah Laut (Tala) 10 orang, Banjar enam orang, Hulu Sungai Tengah (HST) lima orang, Hulu Sungai Utara (HSU) 91 orang, Balangan sebanyak 39 orang, dan Banjarmasin 30 orang.

Selain terjadi penambahan kasus, jumlah pasien COVID-19 yang sembuh juga bertambah 90 orang, berasal dari Karantina Barito Kuala sebanyak 10 orang, Karantina Tanah Laut dua orang, Karantina Banjar delapan orang dan Karantina Tanah Bumbu tiga orang.

Selanjutnya Karantina Balangan 11 orang, Karantina Kota Banjarmasin 53 orang dan Karantina Banjarbaru tiga orang.

Baca juga: Pandemi COVID-19, Peminat seleksi masuk Polri tetap tinggi

Baca juga: Polda Kalsel hukum push up anggota tak patuh protokol kesehatan


Sehingga dari total kasus COVID-19 di Kalsel sebanyak 7.544 dan 4.840 orang telah sembuh, 2.375 orang dalam perawatan rumah sakit maupun karantina dan meninggal dunia 329 orang.

Sedangkan jumlah suspek atau diduga COVID-19 hingga kini masih tercatat 1.026 orang.

Untuk menekan laju penularan COVID-19, Pemprov Kalsel bersama kabupaten dan kota melakukan usapan (swab) massal kepada 10 ribu anggota masyarakat tersebar di 13 kabupaten dan kota.

Sebelumnya, Wakil Ketua Harian Gugus Tugas Pengendalian dan Penanggulangan COVID-19 Pemprov Kalsel Roy Rizali, mengatakan tes usap massal tersebut, sebagai upaya untuk memutus mata rantai penularan lebih efektif.

"Kami ingin mencari sebanyak-banyaknya warga yang terpapar COVID-19, untuk segera dilakukan tindakan, sehingga upaya memutus mata rantai penularan berjalan dengan lebih maksimal," katanya.

Menurut dia, tes usap tersebut, dilakukan hingga tingkat paling bawah, dengan melibatkan puskesmas dan pihak-pihak lain terkait, sehingga jumlah penderita bisa segera berkurang.

"Memang saat ini, jumlah pasien yang sembuh terus bertambah, namun penambahan pasien COVID-19 juga masih terus terjadi, sehingga perlu upaya lebih keras lagi, untuk memutus mata rantai penularan tersebut," katanya.

Roy mengatakan walaupun pemerintah menargetkan 10 ribu tes usap, namun yang terpenting bukan kuantitas, tetapi kualitas pelaksanaan, sehingga tes yang dilakukan bisa lebih tepat sasaran.

Setelah tes usap tersebut, diharapkan seluruh penderita bisa dilakukan tindakan lanjutan, dengan isolasi, maupun pengobatan di rumah sakit maupun rumah karantina.*

Baca juga: Bertambah 44, pasien sembuh COVID-19 Kalsel capai 4.668

Baca juga: Cegah penularan COVID-19, PKK Kalsel sukses kumpulkan sejuta masker

Pewarta: Ulul Maskuriah
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020