Seoul (ANTARA) - Korea Selatan memulai pembicaraan dengan diplomat tertinggi China pada Sabtu, kunjungan pertama oleh seorang pejabat tingkat tinggi Beijing sejak virus corona baru muncul di China akhir tahun lalu.

Yang Jiechi, seorang anggota Politbiro Partai Komunis, bertemu dengan penasihat keamanan nasional baru Korsel, Suh Hoon, kota pelabuhan wilayah selatan Busan untuk membahas kerja sama virus corona, hubungan bilateral dan situasi sekitar Semenanjung Korea, pemerintah Korsel mengatakan.

Yang tiba pada Jumat dan akan pulang pada Sabtu, pemerintah mengatakan dalam satu pernyataan.

Pembicaraan itu berlangsung setelah COVID-19 menghalangi hubungan timbal balik dan perundingan denuklirisasi yang macet yang melibatkan Korea Utara.

Suh, yang menduduki jabatan keamanan tertinggi bulan lalu setelah menjalankan tugas sebagai kepala intelijen, akan membahas Korea Utara, kerja sama virus corona dan kemungkinan perjalanan Presiden China Xi Jinping ke Seoul, kata juru bicara kepresidenan Kang Min-seok pekan ini.

Yang tak menjawab pertanyaan, menjelang pertemuan itu, tentang apakah Xi mungkin mengunjungi tahun ini, menurut sebuah laporan organisasi pengumpul berita.

Kedua negara memulai pertukaran bulan lalu saat Seoul mengirim seorang diplomat tingkat tinggi untuk pertemuan bilateral bidang ekonomi.

Korsel berhasil mengendalikan wabah COVID-19 pertama kali di luar China tanpa banyak gangguan, namun lonjakan kasus belakangan ini mendorong otoritas untuk memberlakukan kembali aturan jaga jarak lebih ketat.

Korsel melaporkan 332 infeksi baru virus corona pada dini hari Jumat, yang 315 di antaranya infeksi dalam negeri, sehingga totalnya menjadi 17.002 dengan 309 kematian.

Reuters
Baca juga: Diplomat China akan kunjungi Korsel bahas soal Korut dan corona
Baca juga: WHO: China dan Korea Selatan menunjukkan COVID-19 bisa dikendalikan
Baca juga: Menlu Korsel, Jepang, China akan gelar pertemuan

Penerjemah: Mulyo Sunyoto
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2020