Makassar (ANTARA) - Dinas Pendidikan (Disdik) Sulawesi Selatan menginstruksikan kepada kepala cabang dinas pendidikan daerah untuk berkoordinasi dengan kepala sekolah demi mengoptimalkan pembelajaran daring dan mengatasi kendala ketersediaan gawai dan pulsa

Kepala Disdik Sulsel Prof Dr Muhammad Djufri di Makassar, Ahad, mengatakan proses pembelajaran daring memang masih memiliki banyak tantangan khususnya dalam hal ketersediaan atau kesiapan sarana dan prasarana setiap siswa.

"Saya telah menginstruksikan kepada seluruh kepala cabang dinas berkoordinasi dengan kepala sekolah mengoptimalkan proses pembelajaran daring khusus bagi wilayah yang terjangkau internet yang memadai," katanya.

Ia menjelaskan waktu perpanjangan masa pembelajaran daring oleh Pemprov Sulsel telah berakhir sejak 22 Agustus 2020.

Baca juga: Ada wifi gratis, pelajar Tanjungpinang belajar daring di warung kopi

Baca juga: Dua RW di Johar Baru jadi percontohan Kampung Internet


Pemprov memutuskan kembali melakukan perpanjangan masa belajar bagi siswa dari rumah sambil menunggu perkembangan ke depan.

"Saya paham (persoalan ini). Tentu harus dipastikan melalui laporan dari sekolah dan dinas, dimana saya baru akan rapat koordinasi dengan mereka," ujarnya.

Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pendidikan Kota Makassar Amelia Malik, mengatakan ada ribuan pelajar tingkat SD hingga SMP Negeri di daerah itu mengalami kesulitan mengakses pelajaran yang dilakukan secara daring karena tidak memiliki perangkat handphone ataupun ketersediaan pulsa.

Sesuai data, sekitar empat ribu siswa SD yang tersebar di 314 sekolah mengalami kesulitan mengakses sistem belajar virtual.

Sementara untuk SMP, jumlahnya mencapai sekitar tiga ribu dari 300 sekolah yang ada.*

Baca juga: Padang sediakan internet gratis di 50 kelurahan untuk belajar daring

Baca juga: Mata anak tetap sehat saat belajar daring, ini kiat dokter RSUI

Pewarta: Abdul Kadir
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020