Jakarta (ANTARA) - Dalam perannya sebagai sepasang suami-istri di film "Mudik", aktor Ibnu Jamil dan Putri Ayudya harus menjalani sejumlah tantangan agar karakter yang mereka perankan bisa ditampilkan secara maksimal di depan kamera.

Sesuai judulnya, "Mudik" menceritakan tentang perjalanan pulang kampung Firman (Ibnu Jamil) dan Aida (Putri Ayudya), sehingga menuntut keduanya untuk bergantian menyetir seperti selayaknya keluarga yang melakukan perjalanan mudik bersama dengan mobil.

"Ada kita nyetir sendiri dari Jakarta sampai Gunung Kidul, Yogyakarta, tapi memang porsi menyetirnya lebih banyak Ibnu, sih," ungkap Putri melalui siaran virtual, Senin.

Baca juga: "Mudik" jadi film pembuka kerja sama Mola TV dan Lifelike Pictures

Baca juga: Pengalaman siaran modal bagi Ibnu Jamil berperan di "Guru-Guru Gokil"


Sependapat dengan Putri, Ibnu pun mengakui bahwa adegan menyetir mobil, terutama pada malam hari, cukup menantang karena harus menyesuaikan diri dengan segala perlengkapan produksi film yang digunakan.

"Effort tentang film ini, banyak travelling-nya di scene malam, dengan lampu besar, benda-benda untuk mendapatkan gambar yang diinginkan DOP (director of photography) dan sutradara. Jarak pandang gue buat lihat jalan itu sempit banget," kata Ibnu.

Dari sisi pendalaman karakter sendiri, baik Ibnu maupun Putri merasa bahwa kedua tokoh yang mereka perankan cukup berbeda dengan kepribadian dan kehidupan mereka.

Firman, tokoh yang diperankan oleh Ibnu, merupakan laki-laki yang ingin segala hal cepat terselesaikan dan instan. "Dia berada di tengah masalah rumah tangga dan batinnya yang sedang bergejolak," jelas Ibnu.

Baca juga: Mata pelajaran pilihan Ibnu Jamil jika menjadi guru

Sementara Putri berpendapat, Aida yang ia perankan merupakan karakter kebanyakan wanita di Indonesia, yang merasa harus hidup dengan harapan-harapan tertentu.

"Aida ini kelihatan seperti perempuan yang cenderung memendam masalah dan berusaha menangani masalah sendiri," kata Putri.

Meski cukup berbeda dengan karakteristiknya di dunia nyata, finalis Puteri Indonesia 2011 itu mengaku terpanggil untuk memerankan tokoh Aida. Menurutnya, akting bisa menjadi katarsis - menuangkan segala isi hati dengan bebas melalui karakter baru.

"Perasaan yang terpendam selama ini bisa diungkapkan ke tokoh ini. Ini therapeutic juga buatku. Dan 'Mudik' ini juga merupakan spiritual journey-ku sebagai aktor, pribadi, dan dealing sama diri sendiri. Ada hal-hal yang bisa aku ambil dari diri sendiri untuk ditaruh ke Aida," kata Putri.

Di sisi lain, Ibnu pun berharap film barunya ini bisa mengajak penontonnya melakukan tak hanya perjalanan fisik, namun juga perjalanan spiritual saat melakukan mudik.

"Mudik bukan cuma soal pulang kampung, menemukan sesuatu yang sudah lama kita kangenin, dan 'ritual' Hari Raya untuk saling memaafkan, menyelesaikan masalah dan memulai semuanya dari nol. Ini lebih ke spiritual journey dan memulai sesuatu yang baru dan lebih baik," kata aktor berusia 38 tahun itu.

Baca juga: Mola TV akan tayangkan perdana film "Waiting for Barbarians"

Baca juga: Mola TV resmi siarkan Bundesliga hingga 2025

Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2020