Jakarta (ANTARA) - Menteri Perdagangan Agus Suparmanto menyampaikan bahwa ASEAN, termasuk Indonesia berpotensi mengembangkan kerja sama ekonomi dan perdagangan yang saling menguntungkan dengan Inggris.

“Saya memiliki keyakinan yang kuat bahwa ekonomi Indonesia dan Inggris akan saling melengkapi, begitu pula antara ASEAN dan Inggris,” kata Mendag usai mengikuti Pertemuan ‘AEM Troika Open-ended Dialogue with UK Trade Ministers’ secara virtual lewat keterangan resmi diterima di Jakarta, Kamis.

Pertemuan ini merupakan rangkaian kegiatan Pertemuan Menteri Ekonomi ASEAN (AEM) yang berlangsung pada 22-29 Agustus 2020.

Mendag mengungkapkan, ASEAN menyambut baik proposal Inggris untuk menjadi Mitra Dialog ASEAN dan membahas potensi kerja sama ekonomi ASEAN-Inggris terkait Sustainable and Resilient Recovery and Growth dan Digital Innovation on Supporting MSMEs.

Baca juga: Indonesia, Inggris berkomitmen bangun ekonomi hijau pascapandemi

Selain itu, ASEAN membahas berbagai isu perkembangan global dan regional terkait COVID-19, Brexit, dan penyederhanaan tarif Inggris berdasarkan aturan Organisasi Perdagangan Dunia (WTO).

Mendag Agus menjelaskan, hal ini tergambarkan dari total perdagangan bilateral Indonesia dengan Inggris yang mencapai 2,4 miliar dolar AS.

Nilai ekspor Indonesia tercatat sebesar 1,3 miliar dolar AS dan impor 1 miliar dolar AS, sehingga Indonesia surplus 300 juta dolar AS.

Sementara itu, data statistik Sekretariat ASEAN menunjukkan, Inggris merupakan mitra dagang ASEAN ke-13 dengan total perdagangan tahun 2019 sebesar 35,7 miliar dolar AS.

Baca juga: Genjot ekspor, Mendag luncurkan pameran virtual produk RI di Singapura

Sedangkan untuk investasi, Inggris menempati posisi ke-6 sebagai mitra ASEAN dengan nilai 7,7 miliar dolar AS.

Mendag menambahkan, potensi kerja sama ekonomi ASEAN dengan Inggris yaitu di bidang ekonomi digital, teknologi finansial khususnya untuk UMKM dan kerja sama terkait lingkungan, serta di bidang perubahan iklim dan energi dengan mendukung bisnis yang menggunakan dan mengembangkan energi rendah karbon di sektor ekonomi hijau (green growth).

Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2020