Painan (ANTARA) - Sejumlah warga di Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat mempercayai bahwa air dari sumur bor yang mengeluarkan gas di Kampung Ampalu, Nagari Sungai Tunu, Kecamatan Ranah Pesisir daerah setempat mampu menyembuhkan penyakit.

"Informasinya begitu bahwa ada warga yang mengambil air sumur untuk dijadikan obat, secara lisan kami dari pemerintah nagari sudah berupaya melarangnya," kata Wali Nagari Sungai Tunu, Amril di Painan, Senin.

Hanya saja, tambah dia hingga saat ini masih ada warga yang datang melakukan tindakan serupa. "Besok Selasa (1/9) kami akan memasang plang larangan di lokasi," ungkapnya.

Baca juga: Sumur semburkan gas di Pesisir Selatan tarik perhatian warga

Dalam kesempatan itu, ia menyebut bahwa air yang ke luar dari sumur bor dibarengi dengan adanya gas merupakan fenomena alam biasa, hal itu juga bisa terjadi tidak hanya di Kampung Ampalu namun juga daerah lain.

"Memang air pada sumur bor ke luar dengan sendirinya tanpa bantuan mesin dan itu juga bersamaan dengan gas, kemarin tim dari pemerintah provinsi telah turun dan menyebut bahwa kejadian seperti ini juga pernah terjadi di beberapa daerah sebelumnya," ungkap dia.

Kepada masyarakat ia mengajak agar berpikir dengan seksama sebelum mempercayai bahwa air di sumur bor tersebut dapat menyembuhkan penyakit, karena hal tersebut bertentangan dengan nilai-nilai Islam yang merupakan agama satu-satunya dianut masyarakat setempat.

Baca juga: 7 sumur tua di Bekasi ditetapkan jadi cagar budaya dan objek wisata

Sebelumnya Kapolsek Ranah Pesisir, Iptu Andi Yanuardi menyebut, pada Minggu (23/8) saat sumur bor masih dalam pengerjaan, air secara bersamaan juga terciumnya aroma gas.

Selanjutnya salah satu pekerja menyulut dan seketika muncul nyala api di air yang keluar dengan sendirinya itu. Sebagai upaya meminimalkan timbulnya korban, pihak kepolisian telah memasangi lokasi dengan garis polisi.

Saat ini pengerjaan sumur masih terbengkalai, disamping sumur terlihat tulisan 145 meter sebagai isyarat bahwa kedalaman sumur telah mencapai angka itu.

Sejak Minggu (23/8) hingga sekarang fenomena alam ini masih jadi perbincangan masyarakat setempat baik langsung maupun di media sosial, terutama saat adanya sejumlah yang mempercayai bahwa air di sana bisa menyembuhkan penyakit.

Baca juga: Polda Jambi tutup 230 sumur minyak ilegal di Batanghari
 

Pewarta: Laila Syafarud
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2020