ASN yang terkonfirmasi positif COVID-19, khusus di Manokwari jumlahnya sudah belasan orang. Mereka bekerja di instansi pemerintah daerah maupun vertikal di antaranya Badan Pertanahan Nasional/Kementerian Agraria dan Tata Ruang (ATR).
Manokwari (ANTARA) - Aparatur sipil negara (ASN) di wilayah Provinsi Papua Barat diimbau pejabat setempat tidak lengah terhadap penyebaran COVID-19 yang terus meningkat di daerah tersebut.

Juru bicara Pemerintah Provinsi Papua Barat pada Percepatan Penanganan COVID-19 dr Arnoldus Tiniap di Manokwari, Rabu menjelaskan bahwa jumlah ASN yang terpapar COVID-19 di daerah itu semakin banyak.

"Dan jumlahnya dipastikan akan terus meningkat jika protokol kesehatan tidak diterapkan secara ketat," katanya.

Ia mengatakan bahwa ASN yang terkonfirmasi positif COVID-19, khusus di Manokwari jumlahnya sudah belasan orang. Mereka bekerja di instansi pemerintah daerah maupun vertikal di antaranya Badan Pertanahan Nasional/Kementerian Agraria dan Tata Ruang (ATR).

"Saat ini OPD (organisasi perangkat daerah) terlihat mulai melakukan kegiatan yang mengumpulkan orang. Kemudian jumlah ASN yang masuk kerja pun sudah semakin banyak, padahal awalnya kita lakukan pembatasan," katanya.

Dia berharap protokol kesehatan diterapkan secara ketat baik di kantor maupun saat kegiatan di luar kantor.

"Jadi bukan saja masyarakat umum atau swasta, kita pun sebagai ASN harus waspada, karena virus ini menyerang manusia tanpa mengenal profesi. Mau ASN kah, TNI kah, polisi kah kita semua bisa terpapar," katanya.

Dari laporan Satgas COVID-19 kanupaten/kota, Tiniap mengatakan bahwa angka penularan di daerah ini sudah jauh lebih tinggi. Sejumlah daerah yang semula berada di zona hijau saat ini sudah terpapar.

"Semua pihak harus waspada, termasuk maskapai penerbangan udara. Saya lihat saat ini sudah tidak ada pengaturan jarak tempat duduk di pesawat, padahal potensi penularan di dalam pesawat sangat tinggi karena sirkulasi udaranya tertutup," katanya.

Data kasus COVID-19 di Provinsi Papua Barat per-1 September 2020 tercatat sebanyak 831 orang. Dari jumlah itu 592 diantaranya berhasil sembuh, 15 meninggal dunia dan sisanya masih dalam perawatan.

Di provinsi tersebut saat ini terdapat sembilan daerah berada pada zona merah dan empat zona hijau. Kota Sorong memiliki jumlah kasus positif COVID-19 paling tinggi.

"Cuma Tambrauw dan Pegunungan Arfak yang belum melaporkan temuan kasus positif. Dua kabupaten ini masih hijau sampai sekarang. Kaimana dan Raja Ampat setelah berada di zona merah, berhasil kembali ke zona hijau," demikian Arnoldus Tiniap.

Baca juga: Satgas: Aktivitas publik dibuka, COVID-19 di Papua Barat meningkat

Baca juga: Bupati Wondama instruksikan Satpol PP cegah ASN keluar daerah

Baca juga: WFH berakhir, ASN Papua Barat mulai masuk kantor Rabu 15 Juli 2020

Pewarta: Toyiban
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2020