Bali (ANTARA) - Wakil Ketua MPR RI Fadel Muhammad meminta masyarakat perketat dan selalu mematuhi protokol kesehatan pencegahan COVID-19 disebabkan kasus pandemi belum usai karena penularan virus tersebut di beberapa daerah masih tinggi.

Karena itu Fadel saat membuka Sosialisasi Empat Pilar MPR RI kerjasama MPR dengan Riyadhoh dan Rihlah Club (R2C), di Denpasar, Bali, Rabu, mengajak selalu menjaga kesehatan diri dan mematuhi protokol kesehatan seperti selalu menggunakan masker, rajin mencuci tangan dalam segala kegiatan di luar rumah.

"Menurut informasi dari para dokter, penularan COVID-19 sangat cepat, jika masuk ke tubuh, sedangkan daya tahan atau imun lemah maka virus akan menganggu organ-organ kita. Itu sangat berbahaya bisa menyebabkan kematian," katanya.

Baca juga: Tim UGM: Mutasi D614G masih bisa diatasi dengan vaksin COVID-19
Baca juga: Erick berharap anggota Kadin laksanakan vaksin COVID-19 mandiri
Baca juga: Fadel desak pemerintah percepat produksi vaksin COVID-19


Dia mengaku sangat prihatin dan khawatir terhadap dampak pandemi, kesehatan masyarakat pasti terganggu dan juga berdampak pada perekonomian. Fadel mencontohkan di Bali, dunia pariwisata yang menjadi andalan pulau Dewata sangat terpukul.

"Hotel-hotel, restoran, usaha-usaha rakyat banyak yang tutup. Masyarakat sudah mendesak pemerintah untuk berbuat sesuatu," ujarnya.

Namun, Fadel menegaskan bahwa masyarakat tidak perlu panik dan berputus asa dalam menghadapi situasi pandemi ini. Hal itu menurut dia karena Pemerintah sedang berupaya keras melakukan berbagai upaya untuk menghilangkan penyebaran virus, salah satunya dengan pembuatan vaksin.

"Yang saya tahu akan ada 3 jenis vaksin yaitu dari luar negeri, vaksin kombinasi hasil kerjasama alih teknologi luar negeri dengan Indonesia, satu lagi vaksin buatan dalam negeri. Kabar terakhir, vaksin-vaksin ini dalam tahap ujicoba," katanya.

Fadel yang merupakan Pimpinan MPR dari Kelompok DPD itu berharap vaksin segera selesai dan cepat didistribusikan kepada masyarakat, kalau bisa diberikan pada bulan Oktober atau November 2020.

Pewarta: Imam Budilaksono
Editor: M Arief Iskandar
Copyright © ANTARA 2020