New Delhi (ANTARA) - India, Selasa, menolak tuduhan China tentang pelanggaran perjanjian perbatasan dan balik menuding bahwa pasukan China menembak ke udara saat saling berhadapan dalam perselisihan yang menegangkan di perbatasan de facto kedua negara.

"PLA (Tentara Pembebasan Rakyat China) lah yang secara terang-terangan melanggar perjanjian dan melakukan manuver agresif, saat upaya kesepakatan di tingkat militer, diplomatik dan politik sedang berlangsung," kata militer India dalam sebuah pernyataan.

Pihak militer India mengatakan bahwa tentara China mencoba mendekati posisi depan India di sektor Ladakh di Himalaya barat. Ketika  ditemui oleh pasukan India, kata militer, tentara China menembakkan beberapa peluru ke udara.

Sebelumnya, Menteri Pertahanan China Wei Fenghe mengatakan kepada mitranya dari India Rajnath Singh bahwa New Delhi memikul tanggung jawab penuh atas ketegangan perbatasan saat ini.

Pernyataan Wei itu disampaikan saat melakukan pembicaraan dengan Menteri Pertahanan India Rajnath Singh di Moskow, Jumat (4/9), demikian dilaporkan surat kabar Global Times.

Kementerian pertahanan India, tanpa memberikan keterangan lebih rinci, mengumumkan di Twitter bahwa pembicaraan itu berlangsung selama dua jam 20 menit. 

Pembicaraan di Moskow pada Jumat antara Menlu China dan India itu merupakan kontak politik tatap muka tingkat tertinggi sejak ketegangan meletup pada Mei di sepanjang perbatasan pegunungan yang disengketakan.

China dan India mengerahkan kekuatan tambahan sepanjang garis batas setelah bentrokan pada Juni, yang menewaskan 20 tentara India dalam konfrontasi fisik jarak dekat.

Sumber: Reuters

Baca juga: 20 tentara India tewas dalam bentrokan dengan China, AS berduka
​​​​​​​
Baca juga: India dan China saling tuduh langgar perbatasan de facto

Baca juga: China mulai tarik pasukan dari perbatasan dengan India

 

Guskamla jamin keamanan di perairan perbatasan

Penerjemah: Yuni Arisandy Sinaga
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2020