Jakarta (ANTARA) - Persita Tangerang tak bisa merayakan hari ulang tahun mereka ke-67 yang jatuh pada 9 September secara meriah seperti tahun-tahun sebelumnya karena pandemi COVID-19.

Dilansir dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Selasa, perayaan digelar secara sederhana lewat gelaran aktivitas di dunia maya. Padahal seharusnya para pemain dan ofisial merayakan dengan sukacita apalagi mereka baru kembali ke kasta tertinggi Liga Indonesia.

"Tahun ini memang serba berbeda. Seharusnya ulang tahun ke-67 ini dirayakan dengan pencapaian Persita yang sudah naik kasta ke Liga 1. Tapi demi keselamatan, kesehatan dan kenyamanan semua orang, kami mengajak semua untuk merayakan ulang tahun Persita dengan cara yang bertanggung jawab," ujar Presiden Klub Persita Tangerang Ahmed Rully Zulfikar.

Di ulang tahunnya ini Persita berharap untuk terus eksis di divisi teratas Liga Indonesia dan berharap bisa memberikan yang terbaik bagi masyarakat Tangerang, mempersembahkan juara.

Baca juga: Persita fokuskan adaptasi fisik dalam latihan perdana

Di awal perjalanan, klub berjuluk Pendekar Cisadane yang identik dengan warna ungu ini ternyata pernah beberapa kali berganti warna identitas. Namun baru di masa kepemimpinan H. Urip Hermansyah, Persita mengganti warna identitasnya dengan warna ungu yang digunakan hingga sekarang.

Sejak berdirinya, Persita Tangerang telah mengikuti ragam kompetisi sepak bola baik di dalam maupun luar negeri. Klub ini juga melahirkan banyak pemain legendaris Indonesia, salah satunya adalah Ilham Jaya Kesuma, pemain yang sukses meraih prestasi sebagai pencetak gol terbanyak Tiger Cup tahun 2004.

Ia bersama Zaenal Arif menjelma sebagai duet lini depan Persita kala itu. Bahkan ia didaulat sebagai pasangan emas baik di Liga Indonesia maupun di timnas Indonesia. Keduanya membawa Pendekar Cisadane keluar sebagai runner up Liga Indonesia 2002 setelah kalah dari Petrokimia Gresik 2-1 di final.

"Selama 67 tahun ini tentu banyak cerita suka dan duka. Perjuangan dari segala era yang penuh dengan cucuran keringat, air mata dan bahkan tetesan darah. Persita bisa tiba di posisi sekarang ini, saat ini, semua tak lepas dari sejarah dan kiprah para pendahulu Persita," ujar Rully.

"Semoga di usia yang baru ini, semangat serupa bisa tetap dikobarkan, tidak hanya oleh para Pendekar Cisadane di lapangan, tapi juga semua orang yang turut andil membesarkan Persita," kata dia menambahkan.

Baca juga: Persita masih tunggu kedatangan tiga pemain
Baca juga: Mateo Bustos putuskan mundur dari Persita karena alasan keluarga
Baca juga: Persita ambil bagian dalam kompetisi esports Football e-League (IFeL)

Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2020