Sertifikasi kompetensi adalah salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas SDM
Jakarta (ANTARA) - Ketua Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) Kunjung Masehat mengatakan sertifikasi kompetensi adalah salah satu upaya BNSP mendukung program pemerintah dalam mempercepat tumbuh kembang sumber daya manusia (SDM) Indonesia yang unggul untuk Indonesia Maju.

"Sertifikasi kompetensi adalah salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) Indonesia sesuai dengan program pemerintah, yaitu mewujudkan SDM unggul dan berdaya saing demi mewujudkan Indonesia Maju," ujar Kunjung Masehat, saat meninjau sertifikasi kompetensi bidang perhotelan, di Pullman Hotel Jakarta, Rabu.

Upaya pengembangan SDM unggul itu, dicanangkan BNSP dengan melihat daya saing dan kompetensi tenaga kerja saat ini.

Menurut Kunjung, walaupun pada saat ini tingkat kompetitif tenaga kerja Indonesia masih kurang, namun di beberapa aspek justru lebih unggul. Misalnya untuk industri pariwisata.

Karena itu, sertifikasi kompetensi dilakukan untuk SDM Indonesia di bidang perhotelan.

Kunjung menambahkan, pembangunan SDM adalah prioritas utama pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo periode kedua, yaitu era 2019-2024 mendatang, tak terkecuali SDM di bidang perhotelan.

“Upaya pemerintah bahwa pada tahun 2015-2019 adalah menggalakkan program infrastruktur, tetapi di dua tahun terakhir sudah digeser ke pembangunan SDM. Makanya di tahun 2019-2024 ini dicanangkan SDM unggul, salah satunya melalui uji kompetensi seperti yang diselenggarakan hari ini,” ujarnya pula.

General Manager (GM) Pullman Hotel Jakarta Mr Rhys Challenger mengapresiasi sertifikasi kompetensi yang digelar BNSP dengan menggandeng Lembaga Sertifikasi Profesi Rajawali Hospitality Nusantara hari ini.

Dia berpesan agar seluruh peserta sertifikasi serius mengikuti uji kompetensi.

“Saya senang sekali dengan kegiatan sertifikasi hari ini. Tentu saya berharap seluruh asesi yang ikut sertifikasi ini menjadi orang-orang yang kompeten di bidang masing-masing,” kata Mr Rhys.
Baca juga: Karyawan hotel di Bekasi wajib miliki sertifikat kompetensi


Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DKI Jakarta Krishandi juga turut menyambut baik sertifikasi kompetensi.

Krishandi mendukung penuh target pemerintah membangun SDM unggul dan berdaya saing.

Menurut Krishandi, pandemi COVID-19 yang kini masih menghantui Indonesia tidak boleh menghalangi semangat bangsa untuk mengasah kemampuan dan kompetensi tenaga kerja Indonesia di dunia perhotelan.

“Saat ini kita dalam kondisi yang sangat-sangat prihatin. Sejak Agustus angka suspek kita terus naik. Tapi semua itu jangan memupus semangat kita untuk meningkatkan kapasitas kita, kompetensi kita,” kata Krishandi.

Krishandi berpesan agar seluruh peserta uji kompetensi tetap waspada dan betul-betul menerapkan protokol kesehatan, baik saat sertifikasi di hotel maupun di luar atau di rumah masing-masing.

Sertifikasi kompetensi yang digawangi oleh LSP Rajawali Hospitality Nusantara itu, digelar dengan menerapkan protokol kesehatan.

Sertifikasi itu diikuti oleh 94 peserta dari berbagai bidang kerja perhotelan.

Seluruh materi uji kompetensi sudah disesuaikan dengan Standard Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI), sekaligus Wonderful Indonesia Digital Tourism (WIDT) 4.0.
Baca juga: Insan perfilman yang miliki sertifikat kompetensi baru 20 orang

Pewarta: Abdu Faisal
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2020