Bangkok (ANTARA) - Pihak berwenang Thailand memperketat keamanan di sepanjang perbatasan negara dengan Myanmar pada Jumat, dan melakukan tes COVID-19 di kota-kota terdekat, ketika Myanmar sedang menangani lonjakan kasus di tengah gelombang kedua infeksi.

Kedua negara sejauh ini terhindar dari wabah parah yang berlangsung di berbagai negara lain di Asia. Namun, peningkatan empat kali lipat infeksi di Myanmar menjadi 2.265 kasus dalam waktu kurang dari sebulan telah membuat Thailand waspada.

Rekaman yang disiarkan oleh televisi lokal menunjukkan para penduduk kota perbatasan dan sejumlah pekerja migran Myanmar mengantre di bawah tenda untuk memberikan sampel swab di truk pengujian keliling.

Personel militer memasang lingkaran kawat berduri melalui hutan di sepanjang perbatasan untuk mencegah akses masuk ilegal ke Thailand, negara tempat beberapa juta warga Myanmar bekerja.

Thailand bertekad mencegah virus itu dan telah menutup negaranya, kecuali bagi warga negara Thailand yang kembali dan WNA yang mendapat izin, yang semuanya harus menjalani karantina.

Sebagian besar dari 3.461 kasus di Thailand telah lama pulih. Hingga pekan lalu, sudah lebih dari tiga bulan negara itu tidak mencatat kasus domestik COVID-19.

Myanmar memberlakukan aturan tinggal di rumah dan telah menutup sekolah, menangguhkan penerbangan domestik, dan melarang perjalanan yang tidak penting untuk menangani kebangkitan penularan virus tersebut.


Sumber: Reuters

Baca juga: Satu orang meninggal karena COVID-19 di Myanmar, total jadi delapan

Baca juga: Myanmar tutup ibu kota di tengah gelombang virus

Baca juga: Thailand perketat perbatasan cegah gelombang kedua COVID-19


 

Indonesia desak Myanmar selesaikan akar masalah pengungsi Rohingya

Penerjemah: Yashinta Difa Pramudyani
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2020