Minden, Nevada (ANTARA) - Presiden Amerika Serikat asal Partai Republik Donald Trump, Sabtu (12/9), berkampanye di Nevada  dalam upaya menghidupkan dukungan di negara bagian itu, yang menurut jajak pendapat lebih mendukung calon presiden dari Partai Demokrat, Joe Biden.

Dengan menyisir daftar keluhan tentang Demokrat, media, dan pemungutan suara melalui surat, Trump berbicara kepada ribuan orang di bandara di luar Reno. Selama acara itu, orang-orang berdiri berdekatan antara satu sama lain dan banyak yang tidak memakai masker meski di tengah pandemi virus corona.

Trump berbicara untuk tetap menjabat selama 12 tahun, meskipun ada batasan konstitusional yang melarang presiden AS menjalani masa jabatan lebih dari dua periode, masing-masing empat tahun.

"Kita akan menang empat tahun lagi di Gedung Putih dan kemudian setelah itu kami akan bernegosiasi, benar, karena kita mungkin, berdasarkan cara kita diperlakukan, kita mungkin berhak atas empat tahun lagi setelah itu," katanya.

Trump kembali menuduh Demokrat mencoba "mencurangi" pemilu 3 November.

Ia juga memukul Biden atas sebuah iklan yang mengkritik dirinya --karena sang presiden diduga membuat komentar yang menghina tentang kematian para personel AS selama perang. Trump membantah membuat pernyataan itu.

"Sekarang saya bisa benar-benar kejam," kata Trump, sambil mengatakan ia merasa jijik atas iklan itu dan menyebut Biden orang yang "menyedihkan".

Posisi Trump tertinggal dari sang mantan wakil presiden dalam serangkaian jajak pendapat nasional, dan di Nevada.

Di Nevada, bekas pengembang properti dan bintang acara televisi itu pada pilpres 2016 kalah tipis dari calon presiden dari Partai Demokrat, Hillary Clinton.

Biden mengecam Trump karena menganggap presiden gagal menyusun strategi nasional untuk memerangi pandemi COVID-19, yang telah membunuh lebih dari 193.000 orang di Amerika Serikat.

Trump sendiri telah menyebut keputusannya untuk membatasi perjalanan dari China pada awal tahun sebagai tindakan menyelamatkan nyawa.

Presiden AS itu secara terbuka meremehkan virus pada bulan-bulan awal 2020 dan telah mendorong ekonomi cepat dibuka lagi setelah karantina wilayah diberlakukan di negara itu pada musim semi.

"Warga Nevada tidak butuh gertakan berikutnya dari presiden, dan tidak butuh kampanyenya yang sembrono dan mengabaikan realitas COVID-19 serta membahayakan kesehatan masyarakat," kata Biden dalam pernyataan, Sabtu.

"Keluarga-keluarga di Nevada membutuhkan solusi, mulai dari mengatasi pandemi dan membangun ekonomi kembali lebih baik hingga membuat perawatan kesehatan yang berkualitas lebih dapat diakses oleh jutaan orang Amerika," ujar Biden.

Presiden Trump telah meningkatkan jumlah kampanye dalam beberapa pekan terakhir, melakukannya di hanggar pesawat atau di luar ruangan karena risiko penyebaran virus corona. Ribuan pendukung hadir, namun banyak dari mereka yang tidak menjaga jarak fisik atau mengenakan masker. 

Selama lawatan tiga hari di AS wilayah Barat, Trump dijadwalkan tampil pada acara kampanye di Nevada dan Arizona. Ia juga akan singgah di California pada Senin untuk memantau kebakaran dahsyat yang melanda kawasan West Coast.

Presiden juga sedang meningkatkan penggalangan dana, di tengah kekhawatiran bahwa tim kampanyenya menghadapi kekurangan uang tunai, yang membuat tim menarik kembali iklan televisi di negara-negara bagian yang penting.

Seorang pejabat Republik mengatakan sekitar 18 juta dolar AS (sekitar Rp266,7 miliar) akan terkumpul selama akhir pekan melalui acara pengumpulan dana di Washington dan Nevada.

Sumber: Reuters

Baca juga: Trump akui tahu bahaya maut corona tapi tetap meremehkan

Baca juga: Batasi penyebaran COVID-19, AS usir 8.800 anak migran

Baca juga: Biden sebut Trump 'orang sangat tolol' karena tidak memakai masker


 

Indonesia terima kiriman 100 ventilator dari AS

Penerjemah: Aria Cindyara
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2020