Bukannya dunia kekurangan kesempatan untuk mengambil langkah-langkah kesiapsiagaan. Ada banyak seruan untuk bertindak ... selama dekade terakhir, namun tidak ada yang menghasilkan perubahan yang diperlukan
London (ANTARA) - Kegagalan kolektif para pemimpin politik untuk mengindahkan peringatan dan bersiap untuk pandemi penyakit menular telah mengubah "dunia yang berisiko" menjadi "dunia dalam kekacauan", menurut laporan The Global Preparedness Monitoring Board (GPMB).

"Investasi keuangan dan politik dalam kesiapsiagaan (terhadap pandemi) tidak mencukupi, dan kita semua harus menanggung akibatnya," kata laporan tentang kesiapsiagaan pandemi internasional itu.

"Bukannya dunia kekurangan kesempatan untuk mengambil langkah-langkah kesiapsiagaan. Ada banyak seruan untuk bertindak ... selama dekade terakhir, namun tidak ada yang menghasilkan perubahan yang diperlukan," kata laporan itu.

Baca juga: WHO: COVID-19 adalah darurat kesehatan global terburuk
Baca juga: G20 sepakat kerja sama lindungi nyawa dan lapangan kerja saat pandemi


GPMB, yang diselenggarakan bersama oleh Bank Dunia dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), diketuai oleh mantan direktur jenderal WHO Gro Harlem Brundtland, yang sekarang juga mengetuai sebuah badan pengawas independen yang memantau WHO.

Laporan GPMB pada 2019, yang dirilis beberapa bulan sebelum virus corona baru muncul di China, mengatakan ada ancaman nyata dari "pandemi yang menyebar dengan cepat karena suatu penyakit patogen pernapasan yang mematikan".

Laporan GPMB tahun lalu itu juga telah memperingatkan bahwa peristiwa semacam itu dapat membunuh jutaan orang dan mendatangkan malapetaka kepada ekonomi dunia.

Laporan GPMB tahun ini, yang berjudul "A World in Disorder" (Dunia dalam Kekacauan), mengatakan bahwa para pemimpin dunia belum pernah sebelumnya benar-benar "sudah diperingatkan dengan jelas tentang bahaya pandemi yang menghancurkan", namun mereka gagal mengambil tindakan yang memadai.

Pandemi COVID-19 telah mengungkap "kegagalan kolektif untuk menangani pencegahan, kesiapsiagaan, dan tanggapan secara serius dan memprioritaskannya dengan tepat", kata laporan GPMB itu.

"Patogen penyebab penyakit berkembang pesat di dunia yang berada dalam gangguan dan kekacauan. COVID-19 telah membuktikan hal itu."

Laporan tersebut mencatat bahwa meskipun ada seruan pada tahun lalu yang meminta para kepala pemerintahan untuk berkomitmen dan berinvestasi dalam kesiapsiagaan pandemi, agar sistem kesehatan diperkuat dan untuk perencanaan risiko keuangan dalam menanggapi dengan serius ancaman pandemi yang menghancurkan, hanya sedikit kemajuan yang telah dibuat pada salah satu dari upaya tersebut.

Kurangnya kemampuan kepemimpinan, menurut GPMB, memperburuk pandemi saat ini.

"Kegagalan untuk memahami pelajaran dari COVID-19 atau menindaklanjutinya dengan sumber daya dan komitmen yang diperlukan akan berarti bahwa pandemi berikutnya, yang pasti akan datang, akan lebih merusak," kata GPMB.

Sumber: Reuters

Baca juga: Persaingan AS dan China di tengah badai COVID-19
Baca juga: Bersama G20, Menlu RI dorong kepemimpinan global hadapi COVID-19

Penerjemah: Yuni Arisandy Sinaga
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2020