Solo (ANTARA) - Pemerintah Kota Surakarta menyatakan pencairan bantuan sosial produktif untuk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dilakukan secara bertahap.

"Sejauh ini pencairan belum semuanya, yang memverifikasi kan kementerian," kata Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kota Surakarta Heri Purwoko di Solo, Jumat.

Baca juga: Kemenkeu: 15 juta usaha mikro akan terima bantuan tunai Rp2,4 juta

Dari informasi yang diperolehnya, untuk Kota Solo ada beberapa pelaku usaha yang sudah memperoleh dana tersebut dan ada sebagian lagi yang belum memperolehnya.

Terkait dengan pencairan yang dilakukan secara bertahap, diakuinya, sejauh ini banyak pelaku UMKM yang datang ke Kantor Dinas Koperasi dan UMKM maupun menelepon untuk menanyakan pencairan tersebut.

"Ada juga protes yang masuk ke kami, tetapi untuk pencairan ini kan kami tidak berwenang. Kami hanya mendaftarkan ke sana (Kementerian Koperasi dan UKM). Kami juga tidak diberi data oleh kementerian yang sudah dapat mana saja, siapa saja. Itu yang tahu kan bank karena mereka yang menyalurkan," katanya.

Sementara itu, sesuai data terakhir jumlah UMKM yang diajukan oleh Dinas Koperasi dan UMKM ke kementerian agar bisa memperoleh bantuan sebesar Rp2,4 juta tersebut, sebanyak 18.444 UMKM.

"Ini semua dari Solo. Sebelumnya ada beberapa pengajuan dari UMKM yang kami drop karena mereka tidak ber-KTP Solo. Tetapi, untuk verifikasi lain dengan berbagai indikator dilakukan oleh kementerian," katanya.

Baca juga: Pemerintah salurkan Rp13,4 triliun Banpres bagi usaha mikro

Baca juga: BNI dukung Program Banpres Produktif untuk usaha mikro


Ia mengatakan sejauh ini juga belum ada kuota lagi terkait pengajuan bantuan sosial produktif khusus untuk pelaku usaha skala mikro mengingat kuota sebanyak 12 juta UMKM yang diberikan oleh pemerintah pusat sudah terisi.

"Kalau memang ada lagi (kuotanya) tentu kami akan langsung menginfokan ke kelurahan-kelurahan, tetapi tidak seperti sebelumnya yang pemberkasannya dilakukan secara 'offline' (luring), untuk ke depan kalau memang ada lagi akan dilakukan secara 'online' (daring)," katanya.

Pewarta: Aris Wasita
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2020