Yangon (ANTARA) - Myanmar mengumumkan perintah tinggal di rumah saja untuk kota terbesar Yangon setelah pihaknya melaporkan rekor kenaikan kasus harian COVID-19 pada Minggu.

Perintah di Yangon, ibu kota komersial Myanmar, berlaku mulai Senin dan akan memaksa seluruh pegawai untuk bekerja dari rumah. Sekolah telah ditutup berdasarkan aturan penguncian COVID-19 sebelumnya.

Kementerian Kesehatan pada Minggu mengatakan telah mencatat 671 kasus baru COVID-19, tanpa menyebutkan lokasi keberadaan kasus. Namun, sebagian besar kasus baru akhir-akhir ini tercatat di Kota Yangon.

Hingga kini Myanmar melaporkan total 5.541 kasus COVID-19 dan 92 kematian. Kasus baru COVID-19 bertambah hingga ratusan setiap harinya selama sepekan setelah virus corona kembali muncul di Negara Bagian Rakhine, menyusul tidak adanya transmisi lokal selama beberapa pekan.

Maskapai domestik mengumumkan bahwa pihaknya menangguhkan layanan penerbangan sampai akhir September.

Sumber: Reuters

Baca juga: Lockdown perbatasan China-Myanmar ancam bisnis berlian Rp21,9 triliun
Baca juga: Kasus COVID-19 meningkat, Myanmar bergegas membangun RS lapangan
Baca juga: Tentara Myanmar selidiki 'pola lebih luas' kekerasan terhadap Rohingya

Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2020