New York (ANTARA) - Saham-saham di Bursa Efek New York, Wall Street, Amerika Serikat, dibuka melemah tajam pada perdagangan Senin pagi waktu setempat karena aksi jual besar-besaran berlanjut di pasar modal.

Tak lama setelah bel pembukaan perdagangan, Indeks Dow Jones Industrial Average anjlok 649,59 poin atau 2,35 persen menjadi 27.007,83.

Indeks S&P 500 merosot 68,17 poin, atau 2,05 persen menjadi 3.251,304 dan Indeks Komposit Nasdaq terpuruk 197,34 poin, atau 1,83 persen menjadi 10.595,95.

Semua dari 11 sektor utama Indeks S&P 500 turun, dengan sektor energi dan material turun masing-masing 3,6 persen dan 2,7 persen, memimpin penurunan.

Baca juga: Wall Street catat kerugian minggu ke 3, penurunan teknologi berlanjut

Baca juga: Wall Street merosot terseret saham teknologi yang berbalik turun


Pergerakan Wall Street tersebut mengikuti penurunan beruntun tiga minggu di bursa saham Amerika Serikat itu karena investor melepas beberapa saham terkait teknologi.

"Volatilitas telah muncul dan dengan itu menimbulkan banyak ketakutan dan ketidaktahuan," kata CEO Zacks Investment Management, Mitch Zacks, dalam sebuah catatan akhir pekan lalu.

"Dengan pemilu yang semakin dekat dan ketidakpastian tentang lintasan proyeksi pertumbuhan ekonomi AS, saya memperkirakan volatilitas akan terus berlanjut dalam beberapa bulan mendatang," kata Zacks.

Ia menambahkan investor disarankan untuk tetap berpegang pada data dan fundamental utama untuk menavigasi guncangan pasar.

Untuk pekan yang berakhir Jumat, Indeks Dow turun 0,03 persen, Indeks S&P 500 turun 0,64 persen, dan Indeks Nasdaq turun 0,56 persen.

Baca juga: Wall Street berakhir jatuh, Indeks Dow Jones merosot 130,4 poin

Baca juga: Wall Street ditutup beragam meski Fed pertahankan suku bunga rendah

Pewarta: Risbiani Fardaniah
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2020